PN-SSI Jatim & Ultras Gresik Silaturahmi ke Kapolres Pascainsiden Gelora Joko Samudra

PN-SSI Jatim & Ultras Gresik Silaturahmi ke Kapolres Pascainsiden Gelora Joko Samudra
Perwakilan suporter Ultras Gresik saat melakukan pertemuan dengan Kapolres Gresik dan jajaran di Mapolres setempat, Senin (20/11/2023). ANTARA/HO-Polres Gresik

jpnn.com, JAKARTA - Semangat sportivitas suporter Jawa Timur kembali diuji.

Itu setelah terjadi insiden pelemparan batu oleh oknum suporter kepada polisi dan dibalas dengan penembakan gas air mata ke arah suporter pascapertandingan antara Gresik United dan Deltras Sidoarjo di Stadion Gelora Joko Samudra Gresik, Minggu (19/11).

Insiden yang mengakibatkan korban berjatuhan di kedua bela pihak itu langsung menjadi tranding topic insan sepak bola tanah air.

Apalagi dampaknya terus meluas. Bahkan, wacana saling menyalahkan dan menghakimi mendominasi ruang komentar di media sosial. Khususnya publik sepak bola Jawa timur dituding seperti tidak belajar dari pengalaman pahit peristiwa Kanjuruhan 1 Oktober 2022 silam.

Di tengah kontroversi itu, suporter yang tergabung dalam Presdium Nasional Suporter Sepakbola Indonesia (PN-SSI) Jawa Timur mengambil langkah cepat dengan melakukan penggalangan dana bagi korban dalam bentuk donasi terbuka yang dalam waktu semalam berhasil terkumpul Rp 73 Juta.

Dana itu akan disalurkan kepada korban, baik dari pihak suporter maupun teman-teman kepolisian yang menjadi korban.

PN-SSI Jawa Timur kemudian mengajak Ultras Gresik untuk bersilaturahmi dengan Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom.

Silaturahmi itu untuk membahas langkah-langkah strategis paska insiden, sekaligus menegaskan bahwa suporter sepak bola bukan musuhnya polisi, begitu juga sebaliknya.

Pascainsiden Gelora Joko Samudra, PN-SSI Jatim dan Ultras Gresik silaturahmi ke kapolres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News