Poengky Indarti Kompolnas: Densus 88 Terbaik di Dunia

Poengky Indarti Kompolnas: Densus 88 Terbaik di Dunia
Komisioner Kompolnas Poengky Indarti. Foto: ANTARA/Evarukdijati

Seperti pada tahun 2016, Reuters menulis artikel berjudul "Fighting back: How Indonesia's elite police turned the tide on militants".

Dalam artikel tersebut, Profesor Riset dan Ekspor Terorisme di Global Islamic Politics di Alfred Deakin Institute, Melbourne Greg Barton mengatakan Densus 88 telah menjadi lebih baik daripada kelompok kontraterorisme lainnya di dunia.

Artikel berikutnya tahun 2018 ditulis oleh The Conversation dengan judul "How Indonesia's counter-terrorism a model for the region" (Bagaimana kekuatan kontra-terorisme Indonesia telah menjadi model bagi kawasan, Red).

Poengky juga membagikan artikel pernyataan Sidney Jones, pengamat masalah terorisme dari International Crisis Group yang dipublikasikan oleh Republik.co.id berjudul "Sidney Jones : Pemberantasan Teroris di Indonesia yang terbaik", artikel diterbitkan November 2011.

Terkait anggota DPR RI Fadli Zon yang menyatakan Densus 88 sebaiknya dibubarkan karena Islamofobia dan menjadikan teroris sebagai komoditas, Poengky menilai pernyataan tersebut tidak berdasar, tidak didukung data, tidak didukung penelitian dan sejarah berdirinya Densus 88.

Selain itu, kata dia, pihak yang mengeluarkan pernyataan Densus 88 dibubarkan tidak masuk dalam komisi yang menjadi mitra atau pengawal Polri.

"Selama ini narasi-narasi yang menyatakan Densus 88 harus dibubarkan adalah narasi-narasi dari kelompok terorisme dan kelompok radikal, sehingga menyesatkan dan sangat berbahaya jika seorang anggota dewan mendukung narasi tersebut," ujar Poengky.

Dalam wawancara dengan para narapidana terorisme, kata Poengky menambahkan, mereka menganggap polisi itu 'thogut' (setan yang disembah manusia). “Sehingga beberapa kali mereka berusaha menyerang dan membunuh polisi," ujar Poengky.

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menegaskan bahwa Densus 88 adalah salah satu detasemen antiteror terbaik di dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News