Pokoknya Cawapres, tak Dipinang Jokowi ya Pindah ke Prabowo
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Silvanus Alvin menilai Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sedang memainkan langkah politik dinamis jelang Pilpres 2019.
Pasalnya, di satu sisi Muhaimin meresmikan Posko Pemenangan Joko Widodo-Muhaimin (Join) untuk Pilpres 2019. Sementara di sisi lain, PKB belum secara resmi mendeklarasikan dukungan pada Jokowi sebagai capres.
"Jadi dalam hal ini yang terlihat Cak Imin kukuh ingin menjadi cawapres," ujar Silvanus kepada JPNN, Kamis (12/4).
Menurut pengajar di Universitas Bunda Mulia ini, jika langkah politik yang dimainkan berhasil, besar kemungkinan Cak Imin mendampingi Jokowi nantinya.
Namun jika gagal, bukan tidak mungkin PKB pada akhirnya mengalihkan dukungan ke lawan politik Jokowi. Tentu saja dengan syarat, Wakil Ketua MPR tersebut tetap menjadi calon wakil presiden.
"Saya prediksi dia bisa pindah ke kubu Prabowo Subianto kalau tidak dipinang Jokowi. Syaratnya tentu ya tetap cawapres , karena itu keinginan dia," ucapnya.
Meski demikian, lulusan master dari University of Leicester menegaskan, politik itu sangat dinamis. Segala kemungkinan masih dapat terjadi hingga pendaftaran capres 4-10 Agustus mendatang.
"Politik itu dinamis. Banyak probabilitas yang bisa saja terjadi," pungkas Silvanus.(gir/jpnn)
Cak Imin terlihat kukuh ingin menjadi cawapres pendamping Jokowi dan berpotensi pindah ke kubu Prabowo.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Pengamat Minta Elite Politik Meniru Prabowo untuk Jaga Kesejukan Berdemokrasi
- Maraton Pilpres
- Nikita Mirzani Bongkar Kelakuan Para Ajudan Prabowo, Oh Ternyata
- Seusai Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh Jalin Kerja Sama
- Tiga Organisasi Sukarelawan Tawarkan Blueprint untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Hubungan dengan Rizky Irmansyah Dituding Rekayasa, Nikita Mirzani Sebut Nama Prabowo