Polda Metro Jaya Mengeklaim Mobilitas Warga Turun hingga 50 Persen, Ini Alat Ukurnya

Polda Metro Jaya Mengeklaim Mobilitas Warga Turun hingga 50 Persen, Ini Alat Ukurnya
Pos penyekatan PPKM Darurat di Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Jakarta Timur yang memberlakukan sistem buka tutup, Kamis (15/7/2021) Foto : Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Polda Metro Jaya mencatat terjadi penurunan mobilitas masyarakat di wilayah hukumnya berdasarkan evaluasi sementara setelah penambahan pos penyekatan menjadi 100 titik.

Kabid Humas polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pada hari kedua penambahan titik penyekatan PPKM Darurat, mobilitas warga terpantau landai.

"Kalau melihat google basic dan traffic yang ada di aplikasi itu, hari ini ada penurunan sekitar 40-50 persen," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Jumat (16/7).

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991 itu menyebut hanya di kawasan Pesing, Daan Mogot, Jakarta Barat yang terjadi penumpukan lantaran perluasan lokasi penyekatan.

"Pos-pos lain sudah sangat menurun, paling antrean 30-50 persen saja di setiap pos yang memang jadi titik krusial warga yang akan mencoba masuk," ujar Yusri.

Mantan Kapolres Tanjungpinang itu menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang bisa memahami kebijakan PPKM Darurat.

Namun demikian, Yusri menilai masih ada sebagian warga yang tetap mencoba masuk ke Jakarta.

Oleh karena itu, anak buah Irjen Fadil Imran tersebut meminta warga DKI dan sekitarnya disiplin dengan mematuhi kebijakan pemerintah dan protokol kesehatan atau prokes Covid-19.

Penurunan mobilitas terjadi setelah Polda Metro Jaya menambah pos penyekatan menjadi 100 titik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News