Polda Metro Jaya Panen Apresiasi Ungkap Kasus Pulomas

jpnn.com - JPNN.com - Apresiasi datang dari berbagai kalangan untuk Polda Metro Jaya, setelah kurang dari 30 jam berhasil membongkar kasus perampokan sadis yang menewaskan enam orang di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur.
“Selamat atas pengungkapan kasus di Pulomas. Kita berikan kesempatan kepada aparat penegak hukum untuk terus melakukan pendalaman dan analisis,” kata anggota Komisi III DPR, Aziz Syamsuddin Kamis (29/12).
Politikus Partai Golkar ini juga salut dengan kepemimpinan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan sejauh ini. "Bagus. Bisa menuntaskan masalah ini ya bagus,” imbuh Aziz.
Hal senada dikatakan praktisi Hukum Eggi Sudjana. “Harus diakui dengan jujur, itu prestasi gemilang dari Polda Metro Jaya,” ucap Eggi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (29/12).
Pengacara senior ini menambahkan, prestasi yang diraih Kapolda Metro sangat membanggakan. “Prestasi ini akan berimplikasi membuat kepercayaan publik pada polisi makin bertambah,” tuturnya.
Apresiasi serupa juga disampaikan pengamat kepolisian Irjen (Purn) Anton Tabah. ”Ini termasuk luar biasa, karena itu perlu diberi penghargaan. Bisa berupa kenaikan pangkat luar biasa,” kata mantan ajudan Pak Harto ini.
Hingga Kamis (29/12) siang, Polda Metro Jaya berhasil menangkap tiga dari empat tersangka perampokan Pulomas.
“Sudah ditangkap (lagi) atas nama Alfins Bernius Sinaga, setelah sebelumnya dua pelaku ditangkap, yaitu Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang,” kata Kapolda Irjen Pol Mochamad Iriawan.
JPNN.com - Apresiasi datang dari berbagai kalangan untuk Polda Metro Jaya, setelah kurang dari 30 jam berhasil membongkar kasus perampokan sadis
- Roy Suryo Sebut Tindakan Jokowi Lucu, Memalukan, dan Tidak Elegan
- Alasan Jokowi Melaporkan Masalah Ringan Itu kepada Polisi
- Jokowi Berurusan dengan Polisi Pagi Tadi, Melambaikan Tangan
- Pelaku Pembakaran Balita di Tangerang Punya Hubungan Asmara dengan Ibu Korban
- Kronologi Pembunuhan AB yang Jasadnya Dimasukkan Karung, Itu Pelakunya
- Sedih Lihat Kondisi Nikita Mirzani, Dinar Candy: Tak Banyak yang Menjenguk