Polemik Ijen, Begini Penjelasan Menpar dan Menteri LHK

Polemik Ijen, Begini Penjelasan Menpar dan Menteri LHK
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

3. Toilet dan musala menjawab guna memenuhi permintaan wisatawan, masyarakat dan pejabat yang ke ijen selalu mengeluhkan ketiadaan mushola shg tidak bisa sholat subuh tepat waktu.

Soal toilet dan musala, Menpar Arief Yahya juga membenarkan, bahwa itu dibutuhkan. “Di seluruh destinasi wisata dunia, dimana pun juga butuh toilet yang bersih, bagus, nyaman. Jadi ini bagus, kalau ingin menjadi global player, harus menggunakan global standard,” kata Arief Yahya lagi.

Ini lanjutan penjelasan Menteri LHK Siti Nurbaya:

1. Yang dibangun hanya pagar pengaman, toilet, musala. Tidak ada bangunan lain selain itu. Dan bukan kereta gantung, warung, toko, resto, hotel ataupun taman bermain. Titik musala dan toilet pun bukan di jalur pendakian, dan tidak akan menghalangi pandangan pengunjung dr blue fire, karena terletak 226 m dari titik bluefire. Tinggi pagar hanya 85 cm sehingga tidak menghalangi photographi.

2. Investornya negara, karena Ijen adalah salah satu prioritas nasional pariwisata. Anggaran pembangunan Ijen dibangun dg Dipa KLHK melalui Dipa BBKSDA Jatim Tahun Anggaran 2017.

Lalu apa komentar Menpar Arief? “Saya rasa penjelasan Bu MenLHK bagus, semoga ini bisa membantu netizen, yang ingin tahu seputar Ijen,” kata Arief Yahya.(adv/jpnn)


Menpar Arief Yahya berterima kasih ke Menteri LHK Siti Nurbaya karena merespons cepat polemik kawasan Ijen, sehingga sangat membantu netizen yang ingin tahu.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News