Polemik Jakarta Jangan Berkumis Berakhir
Kamis, 21 Juni 2012 – 22:07 WIB
"Tidak boleh ada pembedaan warna antara kata ber dan kumis yang mengarah pada salah satu kandidat," papar Ramdhansyah.
Mediasi atas polemik tagline "berkumis" melibatkan pihak akademisi dan profesional untuk dimintai pendapatnya. Antara lain ahli bahasa dari UI Frans Asisi Datang M.Hum, Ahli bahasa UNJ Dra. Sri Suhita, M.Pd. Serta praktisi dari Badan Pengawas Periklanan dan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia.
Sementara itu anggota tim advokasi Hendardji-Riza, Ali Hanafiah mengatakan bahwa pihaknya menerima hasil kesepakatan. Masukan dari para ahli menjadi alasan Ali untuk menerima kesepakatan. "Itu dari masukan dan ramuan dari para ahli bahasa UI dan UNJ dan periklanan juga, kita cari yang baik aja lah. Karena itu saran dan pendapat para ahli, kita ikuti," ucap Ali. (dil/jpnn)
JAKARTA - Polemik pemakaian tagline pasangan cagub cawagub Hendardji-Riza, 'Jakarta Jangan Berkumis Lagi' yang digugat tim sukses pasangan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Crazy Rich Surabaya Dukung Eri Cahyadi-Hendy Setiono di Pilwali 2024
- Demokrat Dukung Ketua DPC Gerindra Nurhidayah Maju di Pilkada Lombok Barat 2024
- UAS Beri Penilaian Positif untuk Pebrian Winaldi, Begini Katanya
- Alhamdulillah, Nurhidayah dapat Dukungan Demokrat Jadi Bupati Lombok Barat
- Lima Parpol Bertemu Bahas Koalisi Kapal Pesiar untuk Pilwakot Semarang
- PKB Beri Rekomendasi Syamsul Effendi untuk Kembali Bertarung di Pilkada Rejang Lebong