Polemik Ponpes Al Zaytun, SAS Institute: Ada Operasi Intelijen Menjelang Pemilu 2024
jpnn.com, JAKARTA - Pada awal Syawal, beredar sebuah video yang mempertontonkan sebuah prosesi shalat Ied dengan mencampur shaf pria dan wanita dalam satu barisan.
Setelah ditelusuri, kejadian itu terjadi pada waktu shalat Ied 1 Syawal 1444 di Pesantren Al Zaytun, Indramayu.
Polemik publik terus berjalan dikarenakan pemberitaan terkait dengan video tersebut juga begitu gencar di sosial media.
Kejanggalan lain juga bukan saja terkait dengan shaf yang dicampur. Namun juga bagaimana para jamaah shalat Ied duduk diatas kursi lipat dengan kerapatan shaf yang sangat renggang.
Dalam sebuah penjelasan pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang mengatakan bahwa hal itu adalah urusan perempuan.
Dalam penjelasannya dia mengatakan bahwa dibebaskan kaum perempuan untuk mengambil shaf depan dibelakang Imam shalat.
Dirinya juga menekankan bahwa mazhab yang dianut adalah mazhab Bung Karno.
“Kalau ditanya mazhabnya apa, la nanti saya jelaskan aneh lagi. Ini Mazhab Bung Karno. Karena saya pernah bertemu beliau saat kelas 3 SD (Sekolah Rakyat),” jelas Panji Gumilang.
Setelah ditelusuri, kejadian itu terjadi pada waktu shalat Ied 1 Syawal 1444 di Pesantren Al-Zaytun, Indramayu
- Ada 303 Amicus Curiae di Belakang Hakim MK, Gibran Pantas Cemas
- Semua Pihak yang Bersengketa di MK Harus Legawa Menerima Putusan Akhir
- Gugat Hasil Pemilu meski Suara Jomplang, Ganjar-Mahfud Ingin Menyelamatkan Demokrasi
- Bicara di Sidang MK, Mahfud Singgung Pembatalan Pemilu di 6 Negara
- Anies Sebut Azas Bebas, Jujur Serta Adil Tak Dijalankan di Pemilu 2024
- Prabowo-Gibran Belum Menawarkan Jatah Menteri ke Paslon 01 dan 03