Polemik UU Cipta Kerja, Fahri Hamzah Sebut Ada Maksud Baik yang Dikotori

Nah, kata Fahri, pertanyaan-pertanyaan seperti dalam puisi Rendra ini sekarang bermunculan. “Maksud kata Rendra “maksud baik saudara untuk siapa”, “maksud baik saudara ada di pihak yang mana”. Nah, pertanyaan-pertanyaan ini terjadi karena tidak ada keterbukaan dari awal,” kata dia.
Oleh sebab itu, Fahri menyatakan bahwa inilah waktunya pemerintah untuk berbicara kepada masyarakat terkait Omnibus Law UU Cipta Kerja ini. “Ini waktu berbicara kepada rakyat agar maksud baik pemerintah diketahui. Dan maksud baik itu berada di pihak rakyat,” kata politikus dari Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.
Ia menegaskan itulah saran yang bisa diberikannya kepada masyarakat maupun DPR. Khususnya, seluruh anggota DPR, yang sejak awal semua partai politiknya sebenarnya menyetujui pembahasan UU ini, tetapi di ujung akhirnya mereka ada yang berbeda pendapat.
“Namun, pada dasarnya semua menyetuju ini dimulai, maka seharusnya mereka berbicara dengan baik dari awal,” ungkap Fahri. (boy/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Fahri Hamzah menyaranka saatnya pemerintah bicara kepada rakyat soal maksud UU Cipta Kerja
Redaktur & Reporter : Boy
- Bukan 2026, Pimpinan Komisi V Harap Zero ODOL Bisa Diterapkan 2025
- Ahmad Dhani Dinyatakan Bersalah, Harus Minta Maaf kepada Rayen Pono
- Advokasi Rakyat Untuk Nusantara Beri 7 Catatan Saat RDP RUU KUHAP dengan DPR
- Wamenkumham Bicara soal RUU KUHAP dalam Ranah Penegakan Hukum
- Diskursus Modernisasi Hukum Acara Pidana: Isu Krusial Dalam RUU KUHAP
- Langgar Kode Etik, Ahmad Dhani Wajib Minta Maaf