Polisi Bantah Gunakan Kekerasan Terhadap Warga Desa Sukamulya

Polisi Bantah Gunakan Kekerasan Terhadap Warga Desa Sukamulya
Ratusan polisi ditambah TNI dan Satpol PP menjaga pengukuran lahan di Desa Sukamulya. Foto: dok jpnn

jpnn.com - BANDUNG - Ribuan Tim Gabungan Polri, TNI dan Satpol PP melakukan pengamanan Pengukuran lahan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (17/11).

Kedatangan tim gabungan tersebut, ditolak oleh warga setempat, sehingga, penembakan gas air mata dilakukan oleh tim gabungan.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pengamanan itu disebabkan sejumlah warga yang menolak dan melakukan aksi unjuk rasa dengan melempari para petugas dengan katepel. 

Sehingga sebanyak tiga orang personil mengalami luka-luka, dibagian kepala dan dada, karena lemparan dengan menggunakan katepel.

Akibat aksi anarkis tersebut, katanya, enam orang warga diamankan di Mapolda Jabar untuk dilakukan pemeriksaan, karena, keenam warga tersebut menghalangi pengukuran dengan membawa senjata tajam dan katepel.

"Kita sebagai aparat Kepolisian, melakukan pengamanan pengukuran bandara sesuai permintaan dari gubernur Jabar, tapi mereka malah membawa senjata tajam, jadi kita amankan mereka, karena senjata tajam itu termasuk Undang-Undang Darurat," kata Yusri saat wawancara lewat telephone seluler, Jumat (18/11).

Yusri juga menjelaskan, lahan yang diukur itu sudah dibebaskan delapan tahun lalu untuk pembangunan bandara. 

Namun, petugas saat mengamankan malah dihadang oleh segelintir elemen masyarakat termasuk Kepala Desa setempat. 

BANDUNG - Ribuan Tim Gabungan Polri, TNI dan Satpol PP melakukan pengamanan Pengukuran lahan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News