Polisi Cari Unsur Pidana
Tragedi Tenggelamnya KM Teratai Prima
Kamis, 15 Januari 2009 – 13:43 WIB
JAKARTA- Nahkoda dan syabandar tak bisa seenaknya menyalahkan faktor alam dalam sebuah musibah laut. Polisi tengah bekerja keras mengumpulkan bukti dan saksi adakah faktor kelalaian manusia yang menyebabkan tenggelamnya Kapal Motor Teratai Prima di Perairan Majene, Sulbar, Minggu lalu. Jika unsur kelalaian ditemukan kasus ini akan ditingkatkan menjadi penyidikan. ”Kalau soal izin pelayaran dan sebagainya itu muaranya ke Mahkamah Pelayaran tapi kalau kelalaian itu sebagamana diatur di KUHP ya berakhir di pengadilan umum,” sambungnya. Dalam kasus terbakarnya Kapal Motor Levina I, Februari 2008, polisi saat itu menemukan unsur pidana. Itu terjadi setelah ditemukannya pemalsuan manifest kapal. Polisi menetapkan empat orang tersangka yang di sidang di PN Jakarta Utara.
”Dalam manifes ada 250 orang, kalau ada informasi lebih, ini perlu proses penyelidikan apakah betul. (Jika) dalam proses kemudian hari ada petunjuk bukan sekadar faktor alam, tetapi karena penumpang tidak sesuai manifes, polisi akan menindaklanjuti ke proses penyidikan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol R. Abubakar Nataprawira di Mabes Polri kemarin (14/1).
Baca Juga:
Penyelidikan dilakukan oleh Polda Sulawesi Selatan yang telah mengumpulkan keterangan dari nahkoda dan penumpang yang selamat. ”Kita juga menunggu hasil penyelidikan KNKT apakah ada kelalaian dalam peristiwa ini karena syahbandar telah mengatakan faktor alam,” tambahnya. Hingga kini lebih dari 200 penumpang dinyatakan hilang.
Baca Juga:
JAKARTA- Nahkoda dan syabandar tak bisa seenaknya menyalahkan faktor alam dalam sebuah musibah laut. Polisi tengah bekerja keras mengumpulkan
BERITA TERKAIT
- Kebakaran Rumah di Bawah Flyover Manahan Solo, 25 Warga Dievakuasi
- Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, 14 Orang Jadi Tersangka
- Edistasius Endi: PPPK Harus Menjalankan Fungsi sebagai Perekat Bangsa
- Brimob Polda Sumsel Gagalkan Penyelundupan 11 Ton BBM Ilegal
- Diduga Korupsi Dana Pengelolaan Kebun Sawit 500 Hektare, Direktur BUMDes Ditahan Kejati Riau
- Curah Hujan Tinggi, Warga OKU Sumsel Diminta Waspada Bencana Longsor