Polisi Dituding Over Acting
Sabtu, 25 September 2010 – 00:44 WIB

Foto : Batam Pos/JPNN
Menurutnya, polisi tidak perlu khawatir akan terjadi perlawanan dan aksi kekerasan dari warga Batam. "Batam bukan Buol (Kabupaten di Sulawesi Tengah yang rusuh akibat razia balapan motor). Yang dirazia kan mobil mewah, jadi orang-orang kaya kan nggak mungkin melawan dengan kekerasan, apalagi anarki. Fungsi intelijen di mana" Inteljen tentunya tahu karakter masyarakat di Batam, jadi tidak perlu berlebihan," sambungnya.
Lebih aneh lagi, sebut Neta, masalah mobil mewah bodong di Batam bukan hal baru. "Ini kasus lama. Tapi lagi-lagi polisi baru bertindak sekarang. Lebih disayangkan lagi kalau terlalu demonstratif gitu penertibannya," ucapnya.
Karenanya Neta menyarankan agar Komisi III DPR segera mengingatkan Polri. "Kalau itu pekerjaan Polda, ya Kapoldanya diingatkan. Tetapi kalau itu kerjaan Mabes Polri, ya Komisi III harus mengingatkan Kapolri," cetusnya.
Untuk diketahui, Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri bekerja sama dengan Polda Kepri menyisir sejumlah perumahan elit dan showroom di Batam. Sejak Kamis (23/9) polisi menyita mobil-mobil mewah yang dicurigai bermasalah.
JAKARTA - Cara yang digunakan polisi dalam melakukan penyitaan mobil mewah berdokumen palsu di Batam mengundang kritikan. Ketua Komisi III DPR yang
BERITA TERKAIT
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan
- Polda Jabar Tangkap 4 Orang Perusuh Saat Peringatan May Day di Bandung
- Kemenag: 29.288 Jemaah Calon Haji Indonesia Tiba di Madinah
- KPK Periksa Direktur PT Visiland Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan di PT INTI
- Srikandi BUMN Ajak Seluruh Perempuan di Indonesia Berani Tampil & Jadi Agen Perubahan