Polisi Kepung Desa Wadas, Didik Mukrianto: Tidak Perlu Ada Kekerasan
Didik pun menyarankan Polri mengevaluasi dan mengambil langkah-langkah tepat dan cepat menyikapi kasus represif di Desa Wadas.
"Tidak perlu harus ada korban dan yang dikorbankan. Tidak perlu ada otot dan kekerasan, apalagi melakukan upaya berlebihan dan menakut-nakuti," tuturnya.
Sebelumnya, ribuan personel aparat kepolisian dari Polda Jawa Tengah mengepung Desa Wadas, pada Selasa (8/2).
Polisi mengeklaim mendapat perintah mendampingi BPN mengukur lahan untuk proyek pembangunan Bendungan Bener.
Gesekan dengan masyarakat tidak terhindarkan karena warga Wadas sudah sejak lama menolak rencana penambangan batu andesit yang terkait dengan proyek Bendungan Bener.
Berdasarkan rilis Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa), polisi memasuki desa menggunakan sepeda motor, mobil dan berjalan kaki sekitar pukul 10.48 WIB.
Kemudian, polisi disebut melakukan penangkapan terhadap beberapa warga yang ingin melaksanakan ibadah di masjid dan mengepung sebuah masjid. (ast/fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto menyebut polisi bekerja dengan hati dan tidak perlu ada kekerasan di Desa Wadas, Jateng.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Aristo Setiawan
- 3 Pelaku yang Mempromosikan Judi Online, Terancam 10 Tahun Penjara
- Divonis Ringan, Guru Silat di Jatim Ini Bisa Langsung Bebas
- Berawal dari Laporan Masyarakat, Polisi Ungkap Peredaran Kosmetik Ilegal di Kota Gorontalo
- Penyelundupan Narkoba dalam Kaleng Susu Digagalkan Polri, Brigjen Mukti: Ini Modus Baru
- 4 Anggota Polresta Ambon Diberi Sanksi PTDH, Kombes Driyano Bilang Begini
- Gembong Narkoba Fredy Pratama Masih di Hutan, Kehabisan Modal, Istrinya Bakal Dimiskinkan