Polisi, KPK & Nikolai Gogol

Polisi, KPK & Nikolai Gogol
Polisi, KPK & Nikolai Gogol
Tiba masanya jajaran kejaksaan tepo seliro. Tanya diri sendiri. Benarkah tak lagi mengecewakan? Evaluasi juga kinerja kejaksaan di seluruh tanah air. Jika perlu, lakukan jajak pendapat yang ilmiah, independen, apakah benar-benar kepercayaan publik sudah pulih kepada cita dan kinerja kejaksaan? Jika jawabannya "iya", barangkali KPK pun tak lagi perlu ada. KPK bahkan cukup sampai di sini saja.

Supaya komprehensif, perlu pula jajak pendapat yang sama dilakukan terhadap kinerja jajaran kepolisian dan pengadilan. Jika hasilnya sama memuaskan, tak pelak, KPK memang pantas dibubarkan. Bukan karena KPK tak berguna, melainkan semata-mata demi untuk menjaga tidak terjadinya overlapping dalam pemberantasan korupsi.

Andaikan semua itu terjadi, maksudnya, kinerja polisi, jaksa dan hakim sudah dipercayai publik, jangan-jangan semua itu tercipta karena keberadaan KPK selama ini yang memotivasi dan melecut lembaga penegak hukum lainnya. Tapi, benarkah demikian? Kita memang selalu belajar untuk percaya, walau sejak lama kita sangat sukar untuk percaya.

Adapun tentang sang inspektur di awal tulisan ini, ternyata adalah inspektur palsu. Kedoknya terbongkar ketika surat yang ditujukan kepada temannya di kota, dibuka oleh kepala kantor pos yang diam-diam merasa curiga. Dan benar. Ia bukan inspektur jenderal, melainkan cuma seorang pemuda berandalan biasa.

SAYA terbahak-bahak ketika teringat karya Nikolai Gogol, pengarang besar Rusia yang menulis naskah drama "Inspektur Jenderal". Nikolai

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News