Polisi Malaysia Buru 2.897 Buronan Tes COVID-19
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Polisi Diraja Malaysia (PDRM) mengumumkan akan menangkap dan membawa ke pengadilan 2.897 orang yang saat ini menjalani karantina namun belum melakukan tes COVID-19 untuk yang kedua kalinya.
Ancaman PDRM tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob dalam jumpa pers harian di Putrajaya, Sabtu (25/7).
"Mulai Senin depan (27 Juli 2020), PDRM akan mengambil tindakan menangkap dan mendakwa di pengadilan yang masih belum tampil untuk ujian tes COVID-19 kedua pada hari ke-13 karantina rumah," ujarnya.
Dia mengatakan Kantor Kesehatan Daerah (PKD) yang terdekat diminta untuk melakukan tes kedua.
Dia mengatakan mulai 24 Juli 2020 pemerintah telah memutuskan supaya semua warga Malaysia yang pulang dari luar negara dan warga negara asing perlu menjalani perintah karantina wajib 14 hari di stasiun karantina yang ditetapkan pemerintah.
"Mereka yang terlibat perlu menanggung sepenuhnya biaya karantina termasuk biaya uji COVID-19," katanya.
Dia mengatakan Jumat malam (24/7) sebanyak 319 orang telah pulang ke tanah air melalui pintu masuk perbatasan internasional dan semua telah ditempatkan di empat stasiun karantina di Kuala Lumpur, Negeri Sembilan dan Johor.
"Mereka telah pulang dari 12 negara yaitu Indonesia, Singapura, Vietnam, Brunei, Qatar, Pakistan, Arab Saudi, Hong Kong, India, UAE, China dan
Australia," katanya.
Polisi Malaysia memburu hampir tiga ribu orang yang belum menjalani tes COVID-19 untuk kedua kalinya
- Dua Buronan Ditangkap Kejati Sulsel di Sebuah Klinik, Ini Kasusnya
- Pria Ini Sudah Menipu Banyak Wanita, Modusnya Tak Biasa
- Seorang Buronan Kasus Penganiayaan Ditangkap, 6 Pelaku Masih Bebas
- Buronan Kasus Korupsi Pembangunan RSUD Pasaman Barat Ditangkap di Bekasi
- Buron Sejak 2014, Suryo Antoro Soerjanto Ditangkap di Semarang
- Buronan Sejak 2014, Terpidana Kasus TPPU Ini Akhirnya Ditangkap Tim Intelijen