Polisi Narkobaan Tetap Gajian, Kerjanya Mendengar Pengajian

jpnn.com - MUNGKID - Kekhawatiran bahwa narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) sudah masuk ke berbagai lapisan masyarakat bukanlah hal berlebihan. Di Magelang, Jawa Tengah, belasan anggota Polri bahkan  positif mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.

“Hasil tes urine terhadap anggota kita, ada puluhan yang positif memakai narkoba. Mereka kita skors dan dibebastugaskan,” kata Kapolres Magelang AKBP Zain Dwi Nugroho seperti diberitakan Radar Kedu (Jawa Pos Group).

Ia menjelaskan, anak buahnya yang positif menggunakan narkoba sudah menjalani sidang disiplin. Mereka lantas ditempatkan di tempat khusus. Selanjutnya mereka menjalani pembinaan fisik dan psikis.

Rencananya, beberapa di antara mereka akan menjalani rehabilitasi pada  pertengahan April ini.  “Adapun untuk sanksi, bisa saja kami tunda pangkat dan juga pendidikan,” tegasnya.

Zain memerinci, anggotanya yang mengonsumsi narkoba rata-rata berpangkat bintara. Ada yang dari satuan sabhara, reskrim dan juga narkoba. Mayoritas di antara mereka adalah konsumen sabu-sabu. “Semua anggota sudah kita tes urine-nya,” tuturnya.

Menurut Zain, mulanya tes urine dilakukan untuk mengetahui apakan anak buahnya bersih dari narkoba atau tidak. Namun, ia justru kaget setelah hasil tes urine menunjukkan puluhan anggotanya positif dan diduga menjadi pecandu narkoba.

Mereka yang positif sudah dibebastugaskan hingga sembuh dan tidak menyentuh narkoba lagi. Meski begitu, mereka tetap menerima gaji sebagai anggota Polri dan wajib apel pagi. Kini, kegiatan utama polisi yang positif narkoba adalah kerja bakti dan mengikuti ceramah agama.

Zain menambahkan, pergaulan dan mental rendah, menjadi salah satu faktor yang membuat aparat penegak hukum terjerumus ke dalam narkoba. Katanya, kasus itu merupakan salah satu tantangannya selama menjabat sebagai Kapolres Magelang.