Polisi: Soal Kabar Satu Mahasiswa Meninggal Dunia Saat Aksi Demo Adalah Hoaks

Polisi: Soal Kabar Satu Mahasiswa Meninggal Dunia Saat Aksi Demo Adalah Hoaks
Ribuan mahasiswa berkumpul di Jl POM IX, Selasa (24/9). Foto: dendi romi sumeks.co

jpnn.com, PALEMBANG - Polisi menegaskan bahwa informasi tentang seorang mahasiswa meninggal dunia saat aksi demo di depan DPRD Sumsel dipastikan adalah hoaks.

“Soal kabar ada yang meninggal tidak ada, itu hoaks. Kami belum dapat data,” terang Kapolresta Palembang, Kombes Didi Hayamasyah ditemui awak media di sela aksi, Selasa (24/9).

Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya, Nikmatul Hakiki juga membantah adanya mahasiswa meninggal dalam aksi demo tersebut.

Namun, dia memastikan di aksi ricuh tadi ada 28 mahasiswa luka. “Tidak ada yang meninggal, tetapi kalau luka-luka memang ada. Sekitar 25 orang dirawat di RS RK Charitas dan tiga dirawat di RS AK Ghani,” katanya.

Informasi kabar mahasiswa meninggal itu sudah beredar pascaricuh. Bahkan sempat dibahas dengan mengucapkan langsung belasungkawa, ketua DPRD Sumsel sementara, R Anita Noeringhati saat bertemu langsung mahasiswa.

“Saya baru saja dilantik dan sekaligus menjadi ketua sementara. Kami dengar gerakan mahasiswa yang luar biasa ini. Ada satu rekan ananda dan berkorban untuk negara dan bangsa. Saya selaku pimpinan sementara turut berduka cita sedalam-dalamnya,” ucap Anita disambut riuh oleh ribuan mahasiswa.

Atas pernyataannya itu, Anita pun tidak memberikan penjelasan pasti. Namun dia mengaku baru bisa menemui para mahasiswa usai dilantik.

“Tadi saya belum bisa menerima karena belum dilantik dan sekarang saya sudah bisa mendengar aspirasi rekan mahasiswa,” terangnya.(dho)

Polisi menegaskan bahwa informasi tentang seorang mahasiswa meninggal dunia saat aksi demo di depan DPRD Sumsel dipastikan adalah hoaks.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News