Polisi Sudah Blokir Jalan Menuju Istana sebelum BEM SI Berdemo Tolak Cipta Kerja
jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali berencana menggelar aksi unjuk rasa menolak pengesahan Undang-undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja.
Para mahasiswa itu akan menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (16/10).
Namun, sejak Kamis (15/10) malam polisi telah melakukan antisipasi dengan menutup sejumlah ruas jalan menggunakan beton. Menurut Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo, penutupan itu untuk melindungi petugas.
"Kami lihat beberapa kali unjuk rasanya anarkistis ya, dan ini juga tentu untuk melindungi petugas. Karena, dari unjuk rasa kemarin juga ada beberapa anggota kami yang terluka," ujar Sambodo kepada wartawan.
Oleh karena itu Sambodo menegaskan, polisi lalu lintas yang bertugas juga harus terlindungi. Sebab, bisa saja ada pihak anarkistis yang menyasar petugas.
"Jangan sampai nanti kemudian tiba-tiba anggota lagi berjaga, ditabrak sama kendaraan seperti truk. Kan sudah pernah ada kejadian seperti beberapa tahun, beberapa waktu lalu," tuturnya.
Sambodo menambahkan, dua demo terakhir berujung rusuh. Oleh karena itu Sambodo mengharapkan para peserta demo tetap tertib dan menyampaikan aspirasi mereka secara elegan.
Laporan yang masuk ke polisi menyebut aksi pada hari ini akan diikuti 2.000 pedemo. Sambodo menambahkan, Ditlantas Polda Metro Jaya telah menyiapkan ratusan personelnya untuk mengamankan aksi demo.
BEM SI berencana melakukan aksi demo di depan Istana Negara untuk menolak pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja.
- Pedemo di Patung Kuda Monas Diwarnai Aksi Teatrikal, Lihat
- Polda Metro Jaya Usut Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert Lumoindong
- Google Pecat 28 Karyawan yang Gelar Aksi Anti-Israel di Kantor
- Pengemudi Arogan yang Pakai Pelat Dinas TNI Sempat Sembunyikan Mobil
- Polisi Tangkap Pengemudi Arogan Berpelat Mobil Dinas TNI Palsu, Pelaku Pengusaha
- Pj Gubernur Papua Tengah Harap Insiden di Nabire Tak Terulang