Polisi Tangkap Ketua Ormas Rasis Penolak Bioskop PGC

jpnn.com, JAKARTA - Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan pada Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menangkap pembuat dan pemasang spanduk berisi ujaran kebencian rasial yang kemudian viral di sosial media.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Jakarta, Kamis mengatakan, spanduk ujaran kebencian rasial itu dipasang di wilayah Cililitan, Jakarta Timur.
"Sekitar tanggal 13 Januari beredar di media sosial ada spanduk yang terpasang di beberapa tempat, yang isinya adanya diskriminasi salah satu ras atau etnis tertentu di TKP sekitar Cililitan, Jakarta Timur," kata Yusri.
Kepolisian kemudian langsung menindaklanjuti kabar tersebut dan mendatangi lokasi. Polisi menemukan adanya spanduk berisi ujaran kebencian tersebut.
Adapun isi spanduk tersebut mengajak demonstrasi untuk menolak Bioskop XXI di dekat PGC.
Petugas dari Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Timur dan dibantu personel TNI dari Koramil setempat kemudian langsung mencopot spanduk provokatif penuh unsur SARA tersebut untuk menghindari agar situasi kondusif tetap terjaga.
Kepolisian kemudian menelusuri pemasang spanduk tersebut. Penelusuran petugas kemudian mengarah kepada AMS (58), yang diketahui sebagai ketua salah satu ormas di Jakarta Timur.
"Tim Subdit 4 Jatanras Ditkrimum telah berhasil menangkap pembuat dan pemasang spanduk inisial AMS, 58 tahun, dia mengonsep sendiri, kemudian membuat, memesan dan menyuruh memasang spanduk tersebut," ujar Yusri.
Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan pada Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menangkap pembuat dan pemasang spanduk berisi ujaran kebencian rasial
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Denpom TNI Kantongi Bukti Transfer Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung
- Begini Update Kasus Penembakan 3 Polisi saat Menggerebek Judi Sabung Ayam di Lampung
- Polda Riau akan Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif yang Rugikan Negara Ratusan Miliar
- 3 Anggota Ormas Sok Jagoan Jadi Tersangka Kasus Pemerasan
- Modus Arisan dan Investasi, IRT di Purwakarta Tipu 580 Orang hingga Rp1 Miliar