Polisi Tetapkan 6 Tersangka di Kasus Tambang Emas Ilegal yang Menewaskan 12 Warga

jpnn.com, MANDAILING NATAL - Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara (Sumut) menetapkan enam tersangka kasus penambangan emas ilegal di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja menyebut enam tersangka itu sudah ditahan.
“Kami sudah menahan enam tersangka. Aktivitas penambangan emas tanpa izin ini mengakibatkan 12 orang meninggal dunia,” kata Tatan kepada wartawan, Kamis (19/5).
Perwira menengah Polri ini mengatakan penyidik Polres Madina sempat menindak tambang emas ilegal pada 26 April 2022.
Dari situ kemudian ditetapkan tiga orang tersangka, yakni AI selaku operator ekskavator, ADA sebagai pengawas dan penanggung jawab tambang emas ilegal, dan RM selaku pemilik lahan.
Namun, setelah penindakan dilakukan, aktivitas penambangan emas ilegal di lokasi tetap berlanjut.
Puncaknya pada pada 28 April 2022, sebanyak 12 wanita tewas saat tengah menambang emas. Mereka tertimbun longsoran tanah di Desa Bandar Limabung, Kecamatan Lingga Bayu.
“Kemudian pepolisian menetapkan tiga orang tersangka lainnya masing-masing JP sebagai pemilik mesin, lahan serta pemodal usaha tambang, AP dan AL sebagai penampung butiran emas," terang Tatan.
Polda Sumut menetapkan enam orang sebagai tersangka di kasus tambang emas ilegal yang menewaskan 12 orang di Madina.
- Beli Solar Subsidi untuk Dijual ke Pelaku PETI, 2 Pria di Kuansing Ini Disikat Polisi
- Dapat Rp 7,5 Juta per Bulan dari Bos BBM Ilegal, AKBP Achiruddin jadi Tersangka
- Info dari KPK soal Pemeriksaan Kekayaan AKBP Achiruddin Hasibuan
- Kasus Kakek Jual 20 Kg Sabu-Sabu di Medan Segera Disidangkan
- Kasus Kakek Pengedar Sabu-Sabu 20 Kg di Sumut Memasuki Babak Baru
- Ini Lho Tampang Dirut PT ANR Pemilik Gudang BBM yang Dijaga AKBP Achiruddin