Polisi Thailand akan Tuntut Pimpinan Demonstran Karena Menghina Raja

Polisi Thailand telah memanggil tujuh pemimpin protes anti-pemerintah untuk menghadapi tuduhan menghina monarki, sehari sebelum rencana demonstrasi yang digelar untuk menuntut Raja menyerahkan kendali kekayaan kerajaan.
- Protes terhadap PM yang dimulai pada bulan Juli semakin terfokus anggota kerajaan
- Seorang pengacara hak asasi manusia dan pemimpin mahasiswa termasuk di antara mereka yang dituduh menghina
- Ini adalah pertama kalinya tuduhan penghinaan kerajaan dijatuhkan dalam lebih dari dua tahun terakhir
Ini pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun terakhir dakwaan diajukan berdasarkan apa yang disebut hukum lese majeste terkait penghinaan terhadap keluarga kerajaan.
Siapa pun yang terbukti bersalah bisa menghadapi hukuman 15 tahun penjara.
Protes yang dimulai pada bulan Juli terhadap Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha semakin berkembang menjadi tuntutan untuk membatasi kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn, menabrak tabu lama dalam kritik terhadap monarki.
Salah satu dari tujuh orang tersebut, Parit "Penguin" Chiwarak, mengatakan keluarganya telah menerima panggilan lese majeste di samping dakwaan lainnya.
"Langit-langit sudah rusak. Tidak ada yang bisa menahan kami lagi," tulisnya di Twitter.
Dia mengatakan kepada Reuters: "Dakwaan ini akan mengungkap kebrutalan sistem feodal Thailand kepada dunia."
Polisi Thailand telah memanggil tujuh pemimpin protes anti-pemerintah untuk menghadapi tuduhan menghina monarki, sehari sebelum rencana demonstrasi yang digelar untuk menuntut Raja menyerahkan kendali kekayaan kerajaan
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS