Politik 'Dagang Sapi' Makin Marak

Jelang Pemilukada di Sumbar

Politik 'Dagang Sapi' Makin Marak
Politik 'Dagang Sapi' Makin Marak
JAKARTA- Direktur Pusat Kajian Informasi Strategis (Pakis) Rahmat Hidayat memperingatkan elit politik di Sumatera Barat tidak terjebak dengan politik 'dagang sapi' dalam melakukan rekrutmen calon kepala daerah. Peringatan tersebut disampaikan Rahmat Hidayat mengingat semakin maraknya praktek politik 'dagang sapi' menjelang penetapan para calon kepala daerah yang dilakukan oleh elit politik di Sumbar.

"Sisi objektif sudah mereka abaikan dalam menetapkan calon kepala daerah, yang terjadi justru praktek politik 'dagang sapi' yang ujung-ujungnya kekuatan uang sangat menentukan posisi seseorang untuk dipilih atau tidak dalam Pilkada serentak di Sumbar, 30 Juni mendatang," kata Rahmat Hidayat, di Jakarta, Rabu (10/3).

Mestinya lanjut dia, partai politik hendaknya punya kemampuan tinggi dalam membaca dan menyikapi aspirasi rakyat. "Keliru dalam memilih calon berdampak pada rusaknya performance partai dan akan sulit mendapatkan simpati dan dukungan rakyat."

Prihal kentalnya politik transaksional menjelang pemilihan kepala daerah, Rahmat Hidayat pun tidak bisa memungkirinya. Tapi semua itu pasti bisa diminimalisir. "Elit politik harus punya kecerdasan yang cukup untuk membedakan aspek cost politik sebagai sebuah konsekuensi aktivitas dengan fenomena politik uang," ungkapnya.

JAKARTA- Direktur Pusat Kajian Informasi Strategis (Pakis) Rahmat Hidayat memperingatkan elit politik di Sumatera Barat tidak terjebak dengan politik

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News