Politik Dinasti: Anak, Bapak, Istri, Keponakan, Semua jadi Caleg

Politik Dinasti: Anak, Bapak, Istri, Keponakan, Semua jadi Caleg
Sejumlah alat peraga kampanye para caleg di simpang jalan KH. Abdulah Bin Nuh Kota Bogor. Foto: Hendinovian /Radar Bogor

”Lembaga DPRD wajib diisi orang yang mumpuni dan memiliki kapasitas dan kapabilitas. Sebab, yang mereka awasi orang eksekutif dan merupakan orang pintar semua. Masa kemampuan pengawasnya di bawah yang diawasi? Pemerintahan tidak akan berjalan seimbang,” ujarnya.

Menurutnya, ketika DPRD diisi orang yang tidak kompeten, merupakan kesalahan masyarakat yang memilih. Mereka tidak melihat dan menilai melalui kemampuan hingga rekam jejaknya.

BACA JUGA: Antusiasme Masyarakat Sambut Jokowi tak seperti Pilpres 2014

Karena itu, kata Jhon, Pemilu 2019 harus memperhatikan caleg yang berkualitas agar lembaga tersebut diisi orang yang berkualitas pula.

”Pada prinsipnya harus cermati rekam jejaknya, mampu atau tidak. Bisa atau tidak nanti menjadi penyambung aspirasi ketika duduk di lembaga. Itu harus jadi pertimbangan, jangan asal pilih begitu saja,” tandasnya. (ang/ign)

 


Kontestasi pemilu 17 April 2019, khususnya calon anggota legislative alias caleg, masih diwarnai politik dinasti.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News