Politikus PAN Nilai Investigasi dari Kemenkes Terlambat

Politikus PAN Nilai Investigasi dari Kemenkes Terlambat
Saleh Partaonan Daulay. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengapresiasi langkah investigasi yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan terkait banyaknya petugas KPPS yang meninggal dunia.

Sayangnya, kata Saleh, investigasi itu terlambat dan belum bisa menetralisir polemik yang terjadi. Bahkan semakin hari semakin meluas seiring dengan bertambahnya korban meninggal dari petugas KPPS.

“Kemenkes semestinya dari awal ikut mengawal penyelenggaraan pemilu kita. Jangan sampai sudah banyak korban seperti ini baru turun untuk investigasi. Itu pun, hasil investigasinya tidak dapat menyelesaikan masalah,” ucap Saleh kepada JPNN.com, Sabtu (11/5).

BACA JUGA: Ya Allah, Satu Lagi Anggota KPPS Meninggal Dunia

Dia menyebutkan masih banyak perdebatan di antara pihak terkait penyebab meninggalnya para petugas KPPS tersebut. Itu artinya investigasi dari Kemenkes belum bisa dijadikan sebagai rujukan bagi semua pihak.

“Bisa saja, karena sampel yang diambil hanya dari empat provinsi. Atau bisa juga karena investigasinya tidak mengikutsertakan pihak yang dinilai independen," tukas Wasekjen DPP PAN itu.

Oleh karena itu, Kemenkes beserta seluruh jaringan dinas kesehatan di Indonesia diminta untuk berpartisipasi dalam melakukan investigasi agar hasilnya lebih dipercaya. Selain itu, perlu melibatkan pihak-pihak independen. Dengan begitu, hasil investigasinya bisa disampaikan ke publik secara bertanggung jawab.

“Ini menyangkut nyawa manusia dan keluarga mereka yang ditinggalkan. Tidak bisa main-main. Kalau mau investigasi, harus sungguh-sungguh. Masalah ini sudah menimbulkan kegelisahan. Banyak spekulasi yang berkembang di tengah masyarakat,” tandasnya.(fat/jpnn)


Saleh menilai investigasi dari Kemenkes terlambat dan belum bisa menetralisir polemik yang terjadi. Bahkan semakin hari semakin meluas seiring dengan bertambahnya korban meninggal dari petugas KPPS.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News