Politisi PDIP Ikut Sibuk Urus Buruh Myanmar

Politisi PDIP Ikut Sibuk Urus Buruh Myanmar
Politisi PDIP Ikut Sibuk Urus Buruh Myanmar
JAKARTA - Dipercaya menjadi presiden Kaukus Parlemen ASEAN untuk Myanmar (AIPMC) membuat Eva Kusuma Sundari harus berpikir dan bersikap dalam skala lebih luas. Sebut saja dalam persoalan buruh migran.

Perhatian politisi PDI Perjuangan itu kini tak hanya tertuju pada isu domestik menyangkut TKI. Kacaunya perlindungan terhadap buruh migran Myanmar di Thailand juga menyedot konsentrasinya. "Buruh migran dari Myanmar di Thailand, seperti buruh lainnya di kawasan ini, tidak mendapat perlindungan hukum yang cukup baik. Mereka menghadapi masalah besar, bahaya, dan kekerasan terus-menerus," katanya di Jakarta, Minggu (26/2).

Dia menjelaskan, dengan makin baiknya perekonomian Thailand, semakin sedikit warga di sana yang bekerja di sektor domestik. Kondisi tersebut menjadi peluang pekerja asal Myanmar untuk bekerja di sana. Di antara sekitar 2,5 juta buruh migran legal dan ilegal di Thailand, diperkirakan 80 persen berasal dari Myanmar.

"Buruh migran menjadi bagian integral dari ekonomi dan angkatan kerja Thailand," ujar ibu kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 8 Oktober 1965, itu.

JAKARTA - Dipercaya menjadi presiden Kaukus Parlemen ASEAN untuk Myanmar (AIPMC) membuat Eva Kusuma Sundari harus berpikir dan bersikap dalam skala

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News