Pollux Flower

Oleh: Dahlan Iskan

Pollux Flower
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Po sangat diuntungkan oleh berubahnya kurs dolar ke Rupiah. Tiba-tiba dolar di level Rp 16.000. Dari sekitar Rp 4.200. Di tahun 1998.

Waktu itu Po masih dikenal sebagai pengusaha garmen. Nama perusahaannya sudah terkenal: Golden Flower.

Mungkin Anda pernah juga membeli baju dengan merek itu di luar negeri.

Ekspor garmennya itulah yang membuat Po punya penghasilan dolar dalam jumlah besar. Ketika pengusaha lain menjerit akibat krismon, Po kipas-kipas dolar.

Maka ketika harga properti jatuh, Po membelinya dengan dengan harga sangat murah –di mata dolar.

Ketika banyak pengusaha bangkrut Po justru berkibar. Hotel Crown Plaza Semarang dia beli. Kini namanya Po Hotel.

Maka Po menjadi raja hotel di Semarang. Pollux Mall Paragon (hotel dan mal) adalah miliknya. Juga hotel plus apartemen Louis Kienne di Jalan Pemuda.

Louise Kienne (juga hotel dan apartemen) di Jalan A Yani. Lalu Louise Kienne hotel dan apartemen di Pandanaran.

ADA penghias langit baru di Batam. Atraktif. Indah. Mewarnai arsitektur di Batam. Sudah bisa dilihat dari jauh –apabila Anda menuju Batam Center.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News