Polri Belum Temukan Unsur Politis dari Penembakan di Solo
Jumat, 31 Agustus 2012 – 16:37 WIB
Seperti yang diketahui, kota Solo yang damai dan tenang tiba-tiba diwarnai aksi teror terhadap anggota kepolisian. Padahal peristiwa serupa lebih banyak terjadi di wilayah Sumatera dan Papua. Peristiwa teror berupa penembakan dan pelemparan granat terjadi saat musim mudik 17-18 Agustus 2012 lalu. Saat itu tak ada korban jiwa, hanya korban luka dari dua polisi yang berjaga.
Namun, pada aksi ketiga pelaku yang mengendarai sepeda motor mulai berani menembak anggota kepolisian dari jarak dekat di Pos Polisi Singosaren, Surakarta. Pelaku menembaki dan menewaskan Aipda Dwi Data yang tengah berjaga di pos tersebut. Bahkan saat melarikan diri, pelaku masih melepaskan sejumlah tembakan pada massa yang mengejar.(flo/jpnn)
JAKARTA - Markas Besar Polri menyatakan belum melihat indikasi tindakan teror penembakan di Solo terkait dengan situasi politik yang berkembang saat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kembangkan Ekonomi Wilayah Transmigrasi, Pertamina Dapat Apresiasi dari Kemendes PDTT
- Ratusan Jemaah Haji Indonesia Mulai Diberangkatkan ke Tanah Suci
- 11 Korban Meninggal Akibat Kecelakaan Bus di Subang
- Warga Mesir Ingin Menduniakan Bahasa Indonesia, Animonya Tinggi
- Alvin Lim Minta Pemerintah Tinjau Ulang Penilaian Buruk ke Al-Zaytun
- Tertimbun Longsor, Jalan Penghubung Kota Padang-Bukittinggi Terputus