Polri dan TNI Diminta Memperketat Pengamanan Rumah Ibadah
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah meminta Polri dan TNI meningkatkan pengamanan rumah ibadah pascaledakan bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3) pukul 10.30 WITA.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat konferensi pers yang disiarkan YouTube akun Kemenko Polhukam, Minggu ini.
"Pemerintah juga sudah meminta kepada aparat keamanan yakni Polri dan TNI untuk meningkatkan pengamanan di rumah-rumah ibadah, di pusat-pusat keramaian, dan di berbagai wilayah publik lainnya di seluruh Indonesia," kata Mahfud.
Selain itu, penyidik Polri, BIN, dan BNPT diperintahkan untuk mengusut dan mengejar pihak-pihak yang menjadi bagian dalam pengeboman di gereja tertua di Makassar itu.
"Pemerintah sejak dulu tidak pernah dan tidak akan pernah menoleransi segala perbuatan yang mengarah pada teror dan tindakan teror," ucap Mahfud.
Pemerintah juga mengimbau seluruh masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan teror bom di Gereja Katedral Makassar.
Sebab, peledakan bom itu memang bertujuan menciptakan suasana gaduh dan ketakutan.
"Kepada tokoh-tokoh agama, masyarakat, dan tokoh adat agar ikut pula menenangkan dan menciptakan suasana yang aman, dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat," tutur mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu. (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pemerintah menginstruksikan Polri dan TNI meningkatkan pengamanan rumah ibadah pascaledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Mahfud MD, Ketua MA hingga Ketua THN Amin Baca Puisi di HBH IKA UII
- Kepala BNPT Ingatkan Waspadai Perkembangan Ideologi Terorisme dari Akarnya
- Mahfud: Sepanjang Sejarah MK, Kalau Menyangkut Pemilu, Tidak Pernah Dissenting Opinion
- Gugatannya Ditolak MK, Mahfud MD Menerima dengan Lapang Dada
- 4 Menteri Bakal Dihadirkan di Sidang MK, Mahfud: Silakan Saja
- Presiden seperti Pimpinan Mafia Jika Pakai Kekuasaan Demi Kepentingan Pribadi