Polri Gelar Operasi Selama 16 Hari demi Amankan Idulfitri

Polri Gelar Operasi Selama 16 Hari demi Amankan Idulfitri
Personel kepolisian sedang memantau layar CCTV Galawi Integrated Command Center (GICC) Polres Tegal. Foto: Radar Slawi

jpnn.com, JAKARTA - Polri telah mendata potensi ancaman keamanan menjelang dan setelah Lebaran. Asisten Kapolri Bidang Operasi Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengungkapkan, setidaknya ada 17 potensi ancaman yang telah teridentifikasi.

Demi mengantisipasi potensi ancaman keamanan, Polri akan menggelar Operasi Ramadniya 2017 mulai 19 Juni hingga 4 Juli. "Polri akan menggelar operasi selama 16 hari,” ujar Unggung.

Menurutnya, Polri akan mengerahkan empat satuan tugas (satgas). Yakni Satgas Turbinjali, Kamseltibcarlantas, Lidik sidik dan Banops.

Jenderal Polri berbintang dua itu menjelaskan, ancaman yang teridentifikasi antara lain terorisme, pencurian dan perampokan. Selain itu, Polri juga mencermati kemungkinan aksi sweeping oleh organisasi kemasyarakatan.

Potensi gangguan lainnya adalah kemacetan, kecelakaan lalu lintas, petasan, pembagian zakat dan sembako. Yang juga menjadi perhatian serius Polri adalah pawai malam takbiran.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu menambahkan, Polri juga memprediksi adanya ancaman masalah di sekitar jalan menuju tempat wisata dan kecelakaan lalu lintas transportasi laut.

Meski demikian, jalur pantai utara (Pantura) Pulau Jawa masih jadi fokus pengamanan. Polisi mengerahkan ratusan ribu personelnya demi mengamankan jalur mudik.

"Mabes Polri bakal berkoordinasi dengan polda-polda terdekat untuk membantu wilayah Pantura. Untuk penebalan antisipasi Pantura ada 100.107 siswa perwira yang sekarang pendidikan diajak (ikut pengamanan, red),” kata dia.

Polri telah mendata potensi ancaman keamanan menjelang dan setelah Lebaran. Asisten Kapolri Bidang Operasi Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengungkapkan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News