Polri Gunakan Cara Baru Memburu Buronan
jpnn.com, JAKARTA - Bareskrim Polri bakal segera menerapkan facial recognition system atau sistem pengidentifikasi wajah untuk memburu buronan kasus kejahatan.
Dengan sistem ini, ruang gerak buronan atau orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) bakal semakin sempit.
Untuk tahap pertama, pilot project teknologi pengenal wajah itu akan diujicobakan di lingkungan Bareskrim.
Gedung Bareskrim nantinya dipasang sejumlah kamera high density yang sangat pintar mengenali identitas seseorang dari bentuk wajahnya.
Selanjutnya, ke depan akan diaplikasikan di semua ruang publik, seperti terminal, pelabuhan, dan bandara. Tujuannya, memudahkan polisi mengejar buronan.
Kabareskrim Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, sistem pengidentifikasi wajah ini bekerja menggunakan sejumlah peralatan.
Yakni, kamera high density yang terhubung dengan bank data wajah yang diambil dari data perekaman e-KTP.
”Kamera itu akan merekam semua wajah dari orang yang berlalu lalang,” tuturnya saat ditemui di kantor Bareskrim kemarin (1/11).
Dengan sistem ini, ruang gerak buronan atau orang yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) bakal semakin sempit.
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- 500 Warga Kubu Raya Mendaftar Sebagai Calon Anggota Polri
- Liquid Ganja Modus Baru Peredaran Narkoba, Sahroni Minta Polri Gandeng APVI
- AKBP Riza: Waspadai Oknum yang Menjanjikan Kelulusan Anggota Polri
- Pertamina Menjalin Kerja Sama dengan Polri untuk Publikasi dan Edukasi Masyarakat
- 19 Hari Digelar, Jakarta Lebaran Fair Catat 350 Ribu Pengunjung