Polri Memang Top, Mau Gelar Perkara Kasus Ahok secara Terbuka

Polri Memang Top, Mau Gelar Perkara Kasus Ahok secara Terbuka
Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Republik Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Mantan komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan memuji rencana Polri melakukan gelar perkara (ekspose) kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama secara terbuka.

"Ini bentuk transparansi Polri dalam kasus khusus ini sehingga penanganannya bisa disaksikan seluruh rakyat Indonesia secara terbuka," kata Edi dalam keterangannya, Minggu (6/11).

Mantan wartawan yang kini memimpin Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Republik Indonesia (Lemkapi) itu menjelaskan, gelar perkara secara terbuka merupakan sejarah hukum pertama yang dilakukan kepolisian di Indonesia. Sebab, biasanya gelar cukup dilakukan internal dengan pihak kejaksaan.

Namun  kali ini diikutsertakan pihak luar termasuk Kompolnas dan komisi III DPR. "Kita apresiasi kepada Kapolri yang memiliki komitmen kasus ini ditangani secara terbuka," kata mantan anggota Kompolnas itu.

Dia menambahkan, jika gelar  perkara dilakukan pekan depan depan maka sangat dimungkinkan kasus itu akan tuntas sebelum dua minggu. Hal itu sebagaimana janji Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Merdeka, Jumat (4/11) lalu.

Kuncinya, kata Edi, video asli dan yang ditranskip bisa disaksikan secara terbuka dan dikaji bersama oleh para ahli. Antara lain ahli bahasa, ahli hukum pidana, dan saksi ahli agama Islam.

"Dari gelar perkara ini nanti akan didapatkan apakah pidato Ahok (panggilan Basuki T Purnama, red) itu mengandung unsur-unsur tindak pidana penistaan agama seperti yang dituduhkan kepada Ahok," ujar dia.(put/jpg)

JAKARTA - Mantan komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Hasibuan memuji rencana Polri melakukan gelar perkara (ekspose) kasus dugaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News