Polri Sudah Antisipasi Kenaikan BBM Sebelum Pengumuman Resmi

Polri Sudah Antisipasi Kenaikan BBM Sebelum Pengumuman Resmi
Mahasiswa Universitas Indonesia Timur membakar ban di depan SPBU Rappocini Makassar, Senin (17/11) malam. Foto: dok/FAJAR/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pihak Mabes Polri mengaku sudah mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bahkan, tindakan itu dilakukan jauh hari sebelum Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan secara resmi, Senin (17/11) malam tadi. 

Usai pengumuman resmi, pengawasan pun lebih ditingkatkan lagi. "Sebelum pemerintah menaikkan BBM, Polri sudah melakukan antisipasi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Agus Rianto, Selasa (18/11) di makasnya.

Dia mengatakan, kalau ada penyimpangan yang ditemukan pasti akan ditindak tegas. "Ini sudah disosialisasi," tegasnya.

Agus pun memohon bantuan masyarakat untuk memonitor, melihat dan mengawasi distribusi BBM ini. "Agar tidak ada hal-hal yang sifatnya merugikan masyarakat," tuntasnya.

Kasubdit V Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Kombes Agus Santoso menyatakan selama 2014 jajaran Polri se-Indonesia sudah mengungkap 350 kasus-kasus yang berkaitan dengan penimbunan BBM. "Tersangkanya ada 392 orang yang tersebar dari Aceh sampai Papua," kata dia, Selasa (18/11).

Dia mengatakan, paling banyak penimbunan BBM itu dilakukan di wilayah Jawa. "Di Jawa Timur," tegasnya.

Pihaknya terus melakukan upaya pemantauan terhadap penyalahgunaan BBM ini, terlebih pasckenaikan harga yang diumumkan resmi.

Dia pun meminta masyarakat untuk tidak segan-segan melapor kepada polisi jika menemukan penyimpangan BBM. "Ini kami minta masyarakat jika ada penyimpangan BBM, laporkan ke kita," kata Agus. (boy/jpnn)


JAKARTA - Pihak Mabes Polri mengaku sudah mengantisipasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bahkan, tindakan itu dilakukan jauh hari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News