Polusi Udara Jakarta Buruk, Pengamat: Batasi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Polusi Udara Jakarta Buruk, Pengamat: Batasi Penggunaan Kendaraan Pribadi
Polusi udara. Ilustrasi. Foto: Natalia Laurens/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati menyoroti masalah polusi udara di wilayah Jakarta yang kian memburuk.

Dia menenkankan ke pemerintah mengambul langkah tegas dalam membatasi penggunaan kendaraan pribadi yang menjadi sumber polusi udara di wilayah Jakarta belakangan ini.

“Tingginya kepemilikan kendaraan bermotor ini harus dibatasi dengan sejumlah aturan pemerintah, sehingga tidak menyebabkan meningginya emisi yang pasti mengakibatkan kualitas udara menjadi tidak sehat,” katanya di Jakarta, Senin (11/9).

Jika dilihat pada website IQAir, lanju dia, mulai Jumat (8/9), indeks kualitas udara di Jakarta kembali tinggi, bahkan di beberapa wilayah Jakarta menyentuh angka 153 dengan indikasi tidak sehat.

Angka tinggi indeks polusi udara tersebut diprediksi terjadi hingga beberapa hari mendatang karena mobilitas kendaraan pribadi kembali memenuhi jalanan Ibu Kota setelah berakhirnya kebijakan WFH (Work From Home).

Menurut dia, masih banyak warga Indonesia yang mengutamakan simbol status sosial tinggi.

Mereka kerap membuktikannya dengan kepemilikan seperti kendaraan pribadi dan tidak sadar hal itu menjadi sumber polutan.

Di negara maju, kata dia, tingginya kepemilikan kendaraan pribadi itu dibatasi dengan aturan pemerintah antara lain dengan menerapkan pajak yang tinggi.

Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati menyoroti masalah polusi udara di wilayah Jakarta yang kian memburuk.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News