Polusi Udara Jakarta Tinggi Bikin Orang Lebih Mudah Stres!

Polusi Udara Jakarta Tinggi Bikin Orang Lebih Mudah Stres!
Polusi udara. Foto dok jpnn

jpnn.com - Tidak hanya mengancam kesehatan paru-paru, polusi udara tinggi di Jakarta diam-diam bisa bikin orang lebih mudah stres. Berdasarkan data dari AirVisual pada Jumat (16/8) pukul 06.16 WIB, indeks kualitas udara (AQI) berada di angka 246 yang dikategorikan sangat tidak sehat. Meski tingkat polusi tersebut tidak tetap dan bisa berubah sewaktu-waktu, tetap saja ancaman polusi udara itu nyata!

Untuk warga Jakarta, waspadalah karena buruknya tingkat polusi udara membuat Anda lebih rentan terkena penyakit. Tak hanya itu, Anda juga jadi lebih rentan mengalami stres.

Bukti bahwa polusi udara berkaitan dengan kondisi mental
Sebuah studi di “International Journal of Occupational Medicine and Environmental Health” pada 2009 menyatakan, polusi udara bisa menyebabkan efek neurokognitif yang serius – mulai dari variasi perilaku hingga gangguan neurodegeneratif – yang pada akhirnya bisa berdampak buruk pada kesehatan mental.

Pada sebuah studi yang dipublikasikan di “Ochsner Journal”, berdasarkan data dari Tiongkok pada 2018, setiap satu peningkatan standar deviasi pada partikel konsentrasi rata-rata PM2,5, kemungkinan memiliki penyakit mental termasuk depresi naik sebesar 6,67 persen.

Selain itu, studi dalam jurnal “Psychiatry Research” menemukan bahwa anak-anak yang tinggal di area dengan tingkat polusi tinggi, secara signifikan lebih mungkin mengembangkan depresi pada usia 18 tahun.

Menurut dr. Astari Asrini dari KlikDokter, polusi udara bisa mengakibatkan gangguan pernapasan yang nantinya akan berakibat dengan kualitas hidup seseorang. Jika kualitas hidup menurun, seseorang jadi rentan mengalami stres atau depresi. 

“Meski tidak langsung membuat orang jadi stres, tapi semuanya berhubungan. Jika Anda sakit dan tidak bisa melakukan apa-apa, pasti Anda jadi lebih mudah stres. Apalagi jika biasanya Anda bergerak ke sana kemari dan sekarang harus diam di rumah karena sakit,” ujar dr. Astari. 

Selain beberapa bukti di atas, masih banyak lagi hasil studi lainnya yang menghubungkan antara polusi udara dan tingkat kesehatan mental.

Meminimalkan dampak buruk polusi udara
Polusi udara mengandung kadar polutan yang tinggi seperti timbal, karbon monoksida (CO), nitrogen dioksida (NO2), debu atau partikel berukuran di bawah 10 mikron (PM10) dan 2,5 mikron (PM2,5) dan sulfur dioksida (SO2). Semua kandungan tersebut berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan. Untuk itu, jaga diri Anda agar ancaman polusi udara pada kesehatan fisik dan mental bisa dicegah atau diminimalkan.

Jika tidak ditangani dengan baik, bisa berujung pada depresi dan gangguan mental lainnya. Lindungi diri Anda dari jahatnya polusi dengan siap sedia masker pelindung wajah, pelindung tubuh, menerapkan pola hidup sehat, sekaligus mampu mengelola stres denga

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News