Pondok Pesantren dengan Fasilitas bak Hotel, Pengin Tahu Biaya Masuk dan SPP?

Meski relatif mahal, peminatnya ternyata membeludak. Bahkan, para calon santri harus inden terlebih dahulu. Tak tanggung-tanggung, masa indennya bisa sampai lima tahun.
”Jadi, misalnya mau masuk SMP sini, sudah bisa daftar sejak masih duduk di bangku kelas II SD,” jelas pria yang mengajar mata pelajaran branding pada program penjurusan profesional itu.
BACA JUGA: PP 31 Tahun 2019: Kulkas Tidak Wajib Bersertifikat Halal
Sistem inden tersebut bertujuan membatasi banyaknya siswa yang akan mendaftar. Kuota santri putri untuk setiap angkatan dibatasi hanya 75 orang, sedangkan santri putra hanya 50 orang.
”Karena di sini kami mengedepankan efektivitas dan efisiensi. Baik pendidikan di dalam kelas maupun asrama,” sambungnya.
Dari kuota tersebut, setiap kelas hanya diisi sekitar 24 siswa. ”Karena di sini kami juga tidak ingin memberikan beban lebih kepada pengajar,” imbuhnya.
Karena kuota terbatas, Tazkia sangat selektif memilih santri. Para pendaftar akan dites kemampuan membaca dan hafalan Alquran.
”Tidak ada batas minimal hafalan sebenarnya. Misalnya, hafalannya sedikit tapi dia benar-benar lancar, nilainya tentu akan lebih tinggi daripada yang hafalannya banyak tapi saat dites ternyata masih banyak bacaannya yang salah,” jelasnya lagi.
Makin banyak pondok pesantren modern yang menyediakan berbagai fasilitas untuk para santrinya, salah satunya Ponpes Tazkia, Kabupaten Malang.
- RS Persada Angkat Bicara soal Kasus Dokter AYP Melecehkan Pasien, Dukung Proses Hukum
- Usut Dugaan Pelecehan Oknum Dokter di Malang, Polisi Kumpulkan Alat Bukti
- Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Oknum Dokter di Malang
- Oknum Dokter Terduga Pelaku Pelecehan Seksual di Malang Dipolisikan Korban
- Ulah Oknum Dokter di Malang Ini Agak Lain, Minta Pasien Melepas Baju, Korban Trauma!
- Gempa M 4,5 Guncang Malang, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami