Posting di Facebook, Delapan Remaja Dipenjara
Selasa, 15 Juli 2014 – 15:13 WIB

Posting di Facebook, Delapan Remaja Dipenjara. Getty Images
Selama ini akses ke media sosial di Iran memang dibatasi. Pemerintah Iran secara rutin memfilter beberapa situs media sosial seperti Twitter dan Facebook. Begitu juga beberapa website lain yang dinilai tidak Islami atau merugikan rezim yang berkuasa. Penduduk Iran tidak bisa dengan mudah membuka situs-situs tersebut di komputer maupun handphone. Biasanya, warga Iran membukanya melalui proxy lebih dulu untuk mengelabui filter sistem milik pemerintah.
Presiden Iran Hassan Rouhani yang menyatakan sebagai orang moderat saat kampanye pemilihan presiden tahun lalu menjanjikan harapan kepada rakyat Iran. Yaitu, dia akan lebih toleran terhadap isu-isu sosial, budaya, dan media. Janji yang ditebar Rouhani tersebut membuatnya mendapatkan banyak suara dan mendepak kubu konservatif. Sayangnya, jika melihat kasus di atas, janji Rouhani hanya sebatas isapan jempol.
Bukan tanpa alasan Rouhani tidak bisa merealisasikan janji-janjinya. Sebab, keputusannya kerap ditentang pihak ultra konservatif dan tradisional yang juga berada di pemerintahan. Pihak yang berseberangan dengan Rouhani itu rata-rata menduduki posisi kunci. Salah satunya di bagian yudikatif atau hukum. (AFP/AP/sha/c15/tia)
TEHERAN - Malang nian nasib delapan remaja aktivis Iran ini. Maksud hati ingin mengkritik pemerintah melalui media sosial, namun ternyata berakhir
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ary Ginanjar Menilai Jakarta Pionir Manajemen Talenta Berbasis AI di Indonesia
- Gerak Cepat, Telkomsel Pulihkan Layanan Jaringan Internet saat Listrik Mati di Bali
- Wikipedia Berencana Memanfaatkan AI Untuk Memudahkan Editor dan Moderator
- Mark Zuckerberg Mengumumkan Pencapaian Jumlah Pengguna WhatsApp
- DTI-CX 2025 Sebagai Upaya Indonesia Menuju Masa Depan Digital
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan