Potensi Kembangkan Vaksin DBD dan Zika dari Vaksin Buaya
Uji coba vaksin untuk menangani virus yang menjangkiti buaya bisa dimaksudkan untuk dikembangkan menjadi vaksin dengeu dan zika bagi manusia.
Virus Kunjin ditularkan melalui nyamuk dan menyebabkan lesi, atau kerusakan jaringan, pada kulit buaya memiliki harga tinggi.
Namun, teknologi yang digunakan untuk membuat vaksin lebih dari sekedar itu, menawarkan penerapan yang lebih luas bagi patogen yang dibawa nyamuk termasuk yang menyerang manusia.
Infeksi pada reptil baru ditemukan 12 bulan yang lalu.
Profesor Roy Hall dari Universitas Queensland di Australia mengatakan para ilmuwan masih mempelajari bagaimana transmisi terjadi dan mengapa mereka dapat menyerang kulit.
"Mungkin nyamuk menggigit daerah yang lembut di tubuh, terutama di sekitar mata buaya. Ini dari beberapa pengamatan yang dilakukan orang-orang di peternakan buaya," katanya.
"Karena kulit buaya sangat penting untuk dikembangkan menjadi aksesoris berbahan kulit yang mahal, maka lesi yang kecil pun dapat merusak kualitas kulit."
Para ilmuwan telah meminta izin ke kantor pengawas teknologi gen di Australia untuk melakukan uji coba pada peternakan buaya, diawali di Kawasan Australia Utara dan berpotensi dilakukan juga di Queensland Utara.
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar
- Dunia Hari Ini: Timnas Garuda Muda Kalahkan Australia 1-0