Potong Tangan Mayat Taliban, Tentara Australia Bebas Tuduhan Kejahatan Perang

Potong Tangan Mayat Taliban, Tentara Australia Bebas Tuduhan Kejahatan Perang
Potong Tangan Mayat Taliban, Tentara Australia Bebas Tuduhan Kejahatan Perang

Ketika Kapten Hastie dan sersan kembali ke markas, mereka membahas kejadian tersebut dan meminta anggota SAS lain untuk mengetahui apakah praktik tersebut diizinkan berdasarkan aturan dan ketentuan Angkatan Bersenjata.

Kapten Hastie memerintahkan anak buahnya untuk tidak lagi memotong tangan dan keesokan harinya melaporkan kejadian tersebut kepada komandannya

Memeriksa briefing

Investigasi internal Angkatan Bersenjata Australia mengenai pemotongan tangan ini memotong bergantung pada briefing diberikan kepada tentara SAS oleh Australian Defence Force Investigative Service (ADFIS) di hari-hari menjelang kejadian tersebut.

Anggota SAS mengklaim dalam briefing tersebut mereka diberitahu bahwa bisa diterima untuk memotong tangan pejuang Taliban yang tewas untuk tujuan identifikasi. Sementara anggota ADFIS yang memberikan pengarahan tersebut membantah hal itu.

Investigasi internal ini juga menemukan bahwa tentara Australia yang diterjunkan di Afghanistan tidak mendapatkan arahan apakah pengumpulan bagian tubuh untuk tujuan identifikasi dapat diterima atau tidak.

Namun disebutkan bahwa terlepas dari informasi apapun yang diberikan kepada tentara Australia, tentara yang memotong tangan tersebut telah "melakukan penilaian yang buruk karena gagal untuk menghargai konsekuensi strategis yang mungkin timbul dari tindakan tersebut, khususnya potensi tanggapan dari warga setempat, (Pemerintah Afghanistan), publik Australia dan media."

ABC juga melaporkan pada bulan Agustus mengenai komandan SAS yang mengajukan surat komplain kepada kepala ADFIS bahwa penyelidikan atas insiden itu didorong oleh pertimbangan politik.

"Agar jelas, saya yakin tim ADFIS sengaja ingin menuntut anggota tim saya untuk mencegah tindakan merugikan pada anggota mereka sendiri. Ini persepsi yang dimiliki oleh mereka yang di luar rantai komando saya juga," tulis pejabat SAS itu pada bulan Oktober 2013.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News