Potret Pendidikan di Pedalaman Kalsel: Tidak Ada Sekolah Formal, Belajar di Balai Adat

Potret Pendidikan di Pedalaman Kalsel: Tidak Ada Sekolah Formal, Belajar di Balai Adat
Para peserta didik Sekolah Paket A Mangga Jaya sedang mengikuti kegiatan belajar di balai adat. Foto: Komunitas Akar Bukit

jpnn.com, HULU SUNGAI TENGAH - Layanan pendidikan formal belum sepenuhnya menyentuh masyarakat adat di Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Dari cerita masyarakat setempat, masih ada anak-anak di lereng pegunungan yang mengenyam pendidikan dengan fasilitas seadanya.

Salah satu contohnya di Dusun Mangga Jaya, Desa Aing Bantai, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten HST.

Berlokasi 73 kilometer dari pusat kabupaten yang cuma bisa ditempuh dengan berjalan kaki selama empat hari, dusun Mangga Jaya hanya memiliki layanan pendidikan berupa sekolah paket A.

Sekolah ini setara dengan SD dan baru dibentuk 2021 lalu. Kegiatan belajar mengajar di sana dilakukan dari Senin hingga Sabtu.

Meski begitu, anak-anak dusun setempat boleh dibilang belum memiliki bangunan serta fasilitas sekolah yang layak.

Hal itu disampaikan guru atau tutor Sekolah Paket A Mangga Jaya, Nurdin. Menurut dia, anak didik yang belajar di sana hanya mengandalkan balai adat setempat untuk kegiatan belajar mengajar.

"Terkadang harus belajar di luar karena (balai) juga dipakai acara adat," ujar Nurdin dalam keterangan yang diterima JPNN.com, Kamis (18/8).

Komunitas Akar Bukit mengungkap potret pendidikan di pedalaman Kalsel yang tidak punya sekolah formal. Siswa belajar di balai adat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News