Potret Semua Pengunjung, Anak Kecil Sasaran Interogasi
Selasa, 13 Oktober 2009 – 03:10 WIB

Suasana jelang prosesi pemakaman Noordin di depan jalan akses masuk ke Pemakaman Kampung Melayu di Pontian, Johor. (FOTO: ZULHAM MUBARAK/JAWA POS)
Sapari adalah veteran pasukan komando Tentera Diraja Malaysia. Perintah mem-BKO (back up, Red) tugas PDRM datang dari markas besar Tentera Malaysia dan dia pun menanggapi tugas itu dengan senang hati. "Karena saya veteran yang kebetulan tinggal di sini, saya dipilih oleh ibu pejabat (kantor pusat, Red) tentera Malaysia," ujarnya tegas.
Baca Juga:
Jawa Pos yang sempat menggunakan jasa Sapari sempat mendapat rentetan pertanyaan bernada interogasi sebelum akhirnya memperkenalkan diri sebagai wartawan dari Indonesia. Karena merasa memiliki "kedekatan" secara kultural "karena sama-sama orang Jawa" pria itu pun lantas terang-terang membuka identitasnya.
Sebagai ganti, dia meminta kartu nama dan mencatat nomor paspor Jawa Pos di sebuah buku kecil yang dikantonginya. "Kalau Anda bukan wartawan dari Jawa, saya tidak akan macam ini," ujarnya mencairkan suasana.
Perintah yang diterima Sapari singkat dan tegas, yakni melokalisasi pendatang asing. Sistem lokalisasi itu dilakukan dengan mencatat di mana penumpang yang bukan warga setempat naik angkutannya dan ke mana tujuannya. Apabila ada penumpang yang menanyakan alamat hotel, dia dengan segera merekomendasikan hotel tertentu.
Pemakaman tokoh teroris adalah sebuah crime scene bagi Polis Diraja Malaysia (PDRM). Karena dinilai akan mengungkapkan fakta-fakta otentik, pemakaman
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu