PPDB Zonasi demi Pemerataan Kualitas Sekolah? Ingat, Banyak Guru Gajinya Ratusan Ribu

PPDB Zonasi demi Pemerataan Kualitas Sekolah? Ingat, Banyak Guru Gajinya Ratusan Ribu
Ratusan orangtua calon siswa antre sejak Senin (24/6) subuh, dalam pendaftaran PPDB jalur zonasi di SMP 45 Jakarta Barat. Foto: sam/JPNN.com

Anggota BAN-SM Itje Chodidjah menyatakan bahwa proses akreditasi sama seluruh Indonesia. Baik sekolah negeri sekolah swasta semua prosesnya sama.

”Sekolah unggulan muncul karena pengakuan masyarakat sejak lama. Misalnya sekolah unggulan rata-rata adalah sekolah yang muncul terlebih dahulu,” tuturnya.

Ada delapan indikator yang dinilai saat akreditasi. Contohnya standar sarpras, tenaga pendidik, dan sarana pendidik. Semua dikeluarkan Badan Nasional Standarisasi Pendidikan (BNSP). ”Kalau memenuhi standar maka nilainya A,” ungkapnya.

Dia menyarankan agar ada pembenahan kualitas guru. Alasannya kualitas anak ditentukan kualitas proses penyelenggaran belajar mengajar di kelas. Proses guru itu ditentukan kepala sekolah,” bebernya.

BACA JUGA: Mama Pusing karena Anak Gagal PPDB Zonasi, Banyak Swasta Tutup Pendaftaran

Sementara itu Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Supriano menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pertemuan dengan seluruh kepala sekolah dari 34 propinsi. Dia menceritakan dalam rakor tersebut, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta untuk segera melakukan pemerataan guru per zona bagi sekolah negeri.

”Jangan terjadi penumpukan guru PNS dan sudah bersertifikat di salah satu sekolah, harus disebar ke sekolah yang ada di zona,” ungkapnya.

Harapannya kedepan semua sekolah mutunya baik. Sejauh ini yang sudah melakukan distribusi guru perzona adalah Propinsi Kalimatan Utara.

Kebijakan PPDB sistem zonasi terus menuai kontraversi, terutama terkait peluang anak – anak berprestasi masuk ke sekolah favorit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News