PPGI Kecam Aksi Keji Teroris di Surabaya

PPGI Kecam Aksi Keji Teroris di Surabaya
Lokasi bom di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Surabaya, Minggu (13/5). Foto: istimewa for JPC

jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Pemuda Gereja Indonesia (PPGI) mengecam aksi keji para teroris yang menyerang tiga gereja di Surabaya, Rusunawa Wonocolo di Sidoarja, dan Markas Polresta Surabaya pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5).

“Kami mengecam perbuatan keji para pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Gereja Kristen Indonesia di Surabaya serta aksi ledakan di Rusunawa Wonocolo Sidoarjo dan Mapolresta Surabaya karena tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia. Aksi tersebut mengancam keutuhan NKRI dan demokrasi di Indonesia,” tegas Ketua Umum PPGI Maruli Tua Silaban, dan Sekjen PPGI, Mascot Siregar dalam keterangan persnya diterima Selasa (15/5).

PPGI, menurut Maruli, mendesak Polri dan pihak terkait untuk menangkap dan mengadili para pelaku teroris beserta jaringan dan kelompoknya yang masih berkeliaran ditengah masyarakat.

PPGI juga mendesak elite politik untuk tidak menunggangi kelompok teroris dan kelompok intoleran serta kaum radikalisme demi mencapai kepentingan politiknya semata. Sebab sikap tersebut akan merugikan, mengacaukan dan merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sendiri.

“Kami meminta kepada elite politik dan para petinggi di Republik ini untuk senantiasa memberikan contoh keteladanan yang senantiasa mencerminkan rasa kasih, perdamaian dan persaudaraan yang abadi,” kata Maruli.

Lebih lanjut, PPGI juga mendukung penuh kepada Presiden Joko Widodo untuk segera mengevaluasi kinerja Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) serta Badan Nasional Penanggulangan Teorisme (BNPT) dengan melakukan perombakan.

Selain itu, PPGI mendesak Presiden Jokowi dan Polri untuk bersikap tegas dan tuntas, sigap dan tanggap dalam memerangi terorisme dan kelompok radikalis di Indonesia demi menciptakan rasa aman.

Pada bagian lain, PPGI mendesak pemerintah Indonesia untuk mewajibkan kembali program pendidikan secara formal dan melembagakan tentang Pedoman Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) sebagai bagian dari program wajib militer.

PPGI mendukung penuh kepada Presiden Joko Widodo untuk segera mengevaluasi kinerja Polri, Badan Intelijen Negara, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News