PPKM Darurat Berbarengan dengan Tahun Ajaran Baru, Pedagang Terpuruk, BPKB Digadaikan

PPKM Darurat Berbarengan dengan Tahun Ajaran Baru, Pedagang Terpuruk, BPKB Digadaikan
Pasar Klewer Solo ditutup selama penerapan PPKM Darurat. M. IHSAN/RADAR SOLO

jpnn.com, SOLO - Pedagang pasar non-esensial semakin menjerit. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat belum berhenti, setidaknya sampai 25 Juli.

Otomatis usaha mereka bakal tutup lebih lama karena terkena konsekuensi aturan itu.

Para pedagang makin terpuruk. Untuk menghidupi operasional harian, terpaksa mereka melakukan beragam cara agar tetap bisa bertahan.

Alamsyah, 34, salah seorang pedagang ikan hias di Pasar Depok, Solo mengatakan, selama PPKM Darurat dua pekan lebih, dia sama sekali tak mendapat penghasilan.

"Jualan online tidak lancar, tidak seperti teorinya. Untuk ikan pada banting harga. Soalnya pada butuh uang,” ujarnya seperti dilansir Radar Solo, Selasa (20/7).

Guna menyambung hidup, warga Kecamatan Banjarsari ini terpaksa menggadaikan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) kendaraannya.

“Bagaimana lagi, tidak ada pemasukan. Padahal pengeluaran jalan terus. Apalagi PPKM ini berbarengan dengan tahun ajaran baru anak sekolah. Anak saya dua, jadi bisa dibayangkan berapa uang yang harus keluar,” kata Alamsyah.

“Rakyat kecil sudah terpuruk makin terpuruk lagi. Mau ganti usaha tidak semudah itu, karena saat ini kondisi semakin sulit,” ujarnya.

Rakyat kecil sudah terpuruk makin terpuruk lagi, mau ganti usaha di masa PPKM Darurat tidak mudah. Saat ini kondisi sulit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News