PPP Merasakan Hal Mengganjal jika PAN Masuk Barisan Jokowi
"Kami tidak keberatan. Yang jelas, itu sepenuhnya hak prerogatif presiden. Hanya, ini sekali lagi ada aspirasi dari internal," ungkap Arsul.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi membantah pemberitaan yang menyebut ketum parpolnya, Zulkifli Hasan, bertemu dengan Presiden Jokowi pada akhir pekan kemarin.
"Berita itu tidak benar," kata Viva pada Senin (7/3).
Sebelumnya, Jokowi diberitakan hendak mereshuffle kabinet.
Kepala negara disebut sudah bertemu dengan Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Jumat (4/3) kemarin untuk menyikapi rencana reshuffle.
Viva menuturkan, Zulhas selama sepekan kemarin sibuk melaksanakan konsolidasi kader PAN di Jawa Tengah.
"Keliling ke seluruh kabupaten atau kota untuk bertemu dengan basis konstituen dan pengurus partai," beber pria kelahiran Jawa Timur itu.
Namun, kata Viva, PAN sebagai partai koalisi pemerintah tetap konsisten dan berkomitmen membantu pemerintahan Jokowi. (ast/jpnn)
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyebutkan bahwa kadernya merasa ada yang sedikit mengganjal jika PAN mendapat jatah menteri di kabinet era Jokowi-Maruf Amin
Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Aristo Setiawan, Tarmizi Hamdi
- Setelah Bertemu Airlangga, Khofifah Bicara Dukungan PPP
- Deinas Geley Minta Arahan Jokowi Untuk Pembangunan Papua Tengah
- Golkar dan Demokrat Dukung Khofifah-Emil, Gerindra?
- Putri Zulhas Dampingi Mendag Bertemu Mahasiswa Indonesia di MIT
- Soal Kehilangan Suara di Papua Tengah & Pegunungan, PPP Duga Ada Permainan Oknum
- PDIP Tolak Revisi UU Kementerian Negara, PAN Mengingatkan: Ada Mekanisme