PPP Merasakan Hal Mengganjal jika PAN Masuk Barisan Jokowi

PPP Merasakan Hal Mengganjal jika PAN Masuk Barisan Jokowi
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan aspirasi para kadernya. Ilustrasi/Foto: Ricardo/JPNN.com

"Kami tidak keberatan. Yang jelas, itu sepenuhnya hak prerogatif presiden. Hanya, ini sekali lagi ada aspirasi dari internal," ungkap Arsul.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi membantah pemberitaan yang menyebut ketum parpolnya, Zulkifli Hasan, bertemu dengan Presiden Jokowi pada akhir pekan kemarin.

"Berita itu tidak benar," kata Viva pada Senin (7/3).

Sebelumnya, Jokowi diberitakan hendak mereshuffle kabinet.

Kepala negara disebut sudah bertemu dengan Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Jumat (4/3) kemarin untuk menyikapi rencana reshuffle.

Viva menuturkan, Zulhas selama sepekan kemarin sibuk melaksanakan konsolidasi kader PAN di Jawa Tengah.

"Keliling ke seluruh kabupaten atau kota untuk bertemu dengan basis konstituen dan pengurus partai," beber pria kelahiran Jawa Timur itu.

Namun, kata Viva, PAN sebagai partai koalisi pemerintah tetap konsisten dan berkomitmen membantu pemerintahan Jokowi. (ast/jpnn)

Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyebutkan bahwa kadernya merasa ada yang sedikit mengganjal jika PAN mendapat jatah menteri di kabinet era Jokowi-Maruf Amin


Redaktur : Tarmizi Hamdi
Reporter : Aristo Setiawan, Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News