PR Gus Yahya Setelah Jadi Ketum PBNU: Metaverse hingga Rencana 100 Tahun

PR Gus Yahya Setelah Jadi Ketum PBNU: Metaverse hingga Rencana 100 Tahun
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya setelah terpilih jadi Ketua umum PBNU periode 2021-2026 di Gedung Serbaguna Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

Menurut Qodari, pekerjaan rumah berikutnya yang perlu diselesaikan Gus Yahya tentang proyeksi 100 tahun ke depan NU.

Sebab, Muktamar ke-35 NU sedianya berlangsung pada momen organisasi tersebut merayakan hari jadi ke-100.

"Jadi 100 tahun ke depan mau kemana? Apa tantangannya? Apa solusinya? Saya kira perlu diidentifikasi pada lima tahun ini," bebernya.

Gus Yahya sebelumnya terpilih sebagai ketua umum PBNU periode 2021-2026, dalam Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) di Gedung Serbaguna Universitas Lampung, Bandar Lampung, Jumat (24/12) pagi.

Gus Yahya terpilih sebagai ketua umum PBNU setelah mengungguli perolehan suara petahana KH Said Aqil Siroj.

Tercatat, Gus Yahya mengantongi dukungan 337 suara muktamirin atau peserta muktamar, sedangkan Kiai Said 210 suara.

Menurut panitia, total suara masuk sebanyak 548 muktamirin. Ada satu suara yang batal.

"Jadi, suara terbanyak adalah Gus Yahya. Ini kemenangan NU dan kita (nahdliyin, red) bersama," ucap panitia pemilihan.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebut Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memiliki banyak pekerjaan rumah setelah resmi menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News