PR Gus Yahya Setelah Jadi Ketum PBNU: Metaverse hingga Rencana 100 Tahun

PR Gus Yahya Setelah Jadi Ketum PBNU: Metaverse hingga Rencana 100 Tahun
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya setelah terpilih jadi Ketua umum PBNU periode 2021-2026 di Gedung Serbaguna Universitas Lampung, Jumat (24/12/2021) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebut Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memiliki banyak pekerjaan rumah setelah resmi menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Alumnus Universitas Indonesia (UI) menyinggung penataan organisasi yang perlu diselesaikan Gus Yahya di PBNU, persis yang dilakukan ulama kelahiran Rambang, Jawa Tengah itu memperbaiki strukur di Ansor dan Banser.

"Pekerjaan rumah ke depan saya kira bagaimana penataan organisasi di NU lebih baik lagi dibandingkan sebelumnya," ucap Qodari melalui keterangan persnya, Jumat (24/12).

Selain penataan organisasi, penulis Warisan Orde Baru itu menyebut pekerjaan rumah Gus Yahya berikutnya berkaitan program pemberdayaan ekonomi.

NU diharapkan bisa memiliki program yang bisa dirasakan rakyat dan Nahdliyin di Indonesia.

Qodari selanjutnya berbicara tentang adaptasi terhadap perkembangan zaman yang menjadi pekerjaan NU berikutnya.

Terlebih lagi, kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutan setelah Muktamar ke-34 NU membahas tentang mataverse.

"Saya kira Pak Jokowi mengajak NU beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di dunia digital dan tentu kita berharap hal tersebut bisa diakomodasi Gus Yahya," tutur pria kelahiran 15 Oktober 1973 tersebut.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menyebut Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya memiliki banyak pekerjaan rumah setelah resmi menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News