Prabowo Akui Pentingya Gerakan Perempuan bagi Kesejahteraan
Yayasan Wadah, lanjut Anie, telah memperoleh status konsultatif khusus untuk ECOSOC-UN (Economic and Social Council – Dewan Ekonomi & Sosial PBB). Sehingga WGG menjadi istimewa, karena dapat melaporkan pada ECOSOC sebagai kontribusi pemikiran.
“WADAH sangat terhormat mendapat status tersebut. Untuk itu, kami memandang jauh ke depan untuk mendukung ECOSOC dalam pembahasan agenda 2030, di mana perempuan dapat berperan besar," tutur Anie Hashim, yang juga pendiri Yayasan Wadah Titian Harapan.
Dalam sesi pertemuan kali ini, WGG akan membahas tujuan global mengenai tidak ada kemiskinan, bebas kelaparan, mutu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan yang baik, energi terjangkau dan bersih, serta kesetaraan gender.
WGG ke-3 diikuti oleh lebih dari 200 peserta yang berasal dari 16 negara di dunia, seperti Bhutan, Haiti, India, Indonesia, Malaysia, Nepal, Filipina, Prancis, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Korea Selatan, Lebanon, Myanmar, Singapura dan Switzerland. (dil/jpnn)
Wadah Global Gathering digelar di Jakarta 21 sampai 23 Maret 2018. Para penggiat sosial dari 18 negara berkumpul membahas isu-isu perempuan dan pembangun
Redaktur & Reporter : Adil
- Soal Presidential Club, Djarot PDIP: Prabowo Kurang Pede Mengemban Tanggung Jawab
- Eko Patrio Disiapkan PAN Jadi Menteri
- Komentar Bang Saleh soal Presidential Club yang Diwacanakan Prabowo
- Perkumpulan Kader Bangsa Ingin Prabowo-Gibran Fokus Pada 3 Isu Ini
- Sikap PDIP Masih Dinanti, Parpol Pendukung Prabowo Dag Dig Dug
- Pernyataan Paloh yang Sungkan Minta Jatah Menteri Dianggap Basa-basi Politik