Prabowo Disebut Terima Suap, Yusril: Berita Hoaks Terbesar

Prabowo Disebut Terima Suap, Yusril: Berita Hoaks Terbesar
Ilustrasi - Ketua Tim Pembela pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Pemilu 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra menanggapi pemberitaan miring terkait Prabowo. Foto: Foto: PBB.

"Tidak ada penalti apa pun kepada Pemerintah RI akibat pembatalan itu," ucapnya.

Yusril lebih lanjut mengatakan Pemerintah Qatar memang ingin Indonesia membeli pesawat bekas dimaksud secara tunai.

Namun, pemerintah ingin membelinya dengan cara utang.

Sebab itu pemerintah menggunakan agen perusahaan dari Republik Czech.

Namun karena keterbatasan anggaran, pembelian dengan cara utang itupun akhirnya tidak jadi dilaksanakan.

"Tidak benar badan anti korupsi Uni Eropah melakukan investigasi (terhadap) Menhan RI Prabowo. Berita hal ini didasarkan komunikasi antara badan anti korupsi itu dengan Kedubes Amerika Serikat di Jakarta, yang tidak dapat diverifikasi kebenarannya," katanya.

Yusril lebih lanjut mengatakan kalau investigasi dimaksud ada, maka pihak Qatar dan agen dari Czech juga akan lebih dahulu diinvestigasi. Namun, kenyataannya hal itu tidak terjadi.

Yusril juga menyebut penulis berita Jhon William dan media yang memberitakan bukan media meanstrem yang kredrebilitas pemberitaannya dapat dipercaya.

Yusril menanggapi pemberitaan media asing yang menyebut Prabowo terima suap. Yusril mengatakan berita tersebut hoaks terbesar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News