Prabowo Subianto Ogah Keliling, Takut Nanti Ganggu Jokowi

Prabowo Subianto Ogah Keliling, Takut Nanti Ganggu Jokowi
Prabowo Subianto. Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2019. Partai berlambang burung garuda ini mengaku belum tahu apakah nanti juga akan menggaet Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

“Buat Gerindra, yang akan kami ajukan dan dukung adalah Pak Prabowo karena saya kira Pak Prabowo elektabilitasnya tetap tinggi,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di gedung DPR, Jakarta, Senin (9/10).

Menurut Fadli, walaupun Prabowo belum berkeliling daerah, elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu tetap tinggi. Dia mengatakan, Prabowo belum ingin berkeliling karena tidak ingin mengganggu pemerintah untuk bekerja.

Fadli menegaskan, Prabowo memberikan kesempatan pemerintahan Jokowi untuk bekerja menunaikan janji-janji kampanye mereka. “Diberikan kesempatan pemerintah untuk bekerja. Kalau terlalu banyak berkomentar dianggap (Prabowo) menghalangi dan sebagainya,” kata dia.

Wakil Ketua DPR ini berujar, selama kurang lebih tiga tahun belakangan ini, Prabowo relatif tidak melakukan satu counter-campaign karena memberikan kesempatan pemerintah bekerja.

“Namun, kalau kami lihat hasilnya tiga tahun ini ya penderitaan rakyat semakin besar dan semakin banyak kesulitan-kesulitan hidup yang dialami. Kenaikan harga-harga, daya beli lemah itu juga bukan hoaks ya, tapi kenyataan di lapangan,” papar Fadli.

Sementara soal Gatot, Fadli mengatakan, tidak masalah jika siapa pun mau mencalonkan diri sebagai presiden. Sebab, itu merupakan hak warga negara yang dijamin konstitusi. Setiap orang bebas untuk dipilih dan memilih. Hak itu dijamin dan harus diberikan ruang.

Namun, kata Fadli, presidential threshold (PT) 20 persen di Undang-undang Pemilu membatasi hak warga negara. Apalagi, threshold yang digunakan itu adalah yang lama.

Kata Fadli Zon, walaupun Prabowo belum berkeliling daerah, elektabilitas mantan Danjen Kopassus itu tetap tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News