Prabowo Turun dari Pohon Beringin

Alasannya Cari Suasana Jernih

Prabowo Turun dari Pohon Beringin
Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers berkaitan dengan pengunduran dirinya dari Partai Golkar. Foto: Muhammad Ali/JP
JAKARTA – satu per satu jenderal yang berambisi menjadi presiden memilih jalur baru, keluar dari Partai Golkar. Setelah Jenderal (pur) Wiranto mendirikan Partai Hanura (Hati Nurani Rakyat), giliran Letjen (pur) Prabowo Subianto bergabung dengan Partai Gerindra (Partai Gerakan Indonesia Raya).

 Prabowo yang terakhir menjabat anggota Dewan Penasihat Partai Golkar Senin (14/7) resmi mengumumkan bahwa dirinya turun dari ”pohon beringin’’. Menurut Prabowo, pengunduran dirinya itu telah disampaikan secara langsung kepada Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla, Sabtu lalu (12/7), di rumah dinas Jusuf Kalla di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

 ’’Saya keluar dari Golkar demi mencari suasana yang lebih jernih,’’ katanya dalam jumpa pers di Restoran Pulau Dua. Dia didampingi para pimpinan Partai Gerindra, seperti Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

 Menurut Prabowo, sebagai ketua umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), dirinya kurang maksimal memperjuangkan kepentingan kaum tani melalui Partai Golkar. Dengan berada di luar Partai Golkar, Prabowo berharap dapat berbuat lebih optimal dalam memperjuangkan semangat ekonomi kerakyatan yang berpihak pada UUD 45.

 ’’Platform Gerindra sangat dekat dengan pandangan-pandangan saya,’’ tegasnya. Lantas, posisi apa yang akan dijabatnya di Partai Gerindra? ’’Saya masih akan berunding dengan para tokoh di Gerindra soal itu,’’ jawabnya.

 Menyangkut isu pencapresan dirinya, Prabowo hanya menjawab akan melihat dinamika politik yang berkembang. Menurut dia, jika ada dukungan riil, setiap warga negara harus menanggapinya sebagai suatu panggilan tugas. ’’Sebaliknya, kalau tidak ada respons dan kurang dukungan riil, kita harus realistis dan tidak ge-er,’’ ujarnya.

 Pada Pilpres 2004, Prabowo berambisi menjadi capres dengan mendaftarkan namanya dalam konvensi Partai Golkar. Namun, dia kalah oleh Wiranto. Wiranto kalah oleh SBY dalam pilpres.

 Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi optimistis, dengan bergabungnya Prabowo, Gerindra bisa meraup 15 persen suara pemilih pada Pemilu 2009. ’’Kantong-kantong Gerindra ada di HKTI, yang cakupannya seluruh Indonesia,’’ katanya.

JAKARTA – satu per satu jenderal yang berambisi menjadi presiden memilih jalur baru, keluar dari Partai Golkar. Setelah Jenderal (pur) Wiranto

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News